JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan armada kapalnya secara besar-besaran dalam proses evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Setidaknya ada 12 kapal perang atau KRI yang dikerahkan dalam proses evakuasi ini.
Dengan dikerahkannya belasan KRI ini membuat TNI AL terpaksa peringatan Hari Dharma Samudera yang sedianya akan digelar di Selat Lampa, Natuna, Jumat (15/1/2021).
"Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono membatalkan Peringatan Hari Dharma Samudera," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Daftar Kapal Perang, Super Puma TNI, hingga Heli Polri Pencari Puing Sriwijaya SJ 182
Adapun kapal tersebut meliputi KRI Teluk Gili Manuk 531, KRI Kurau 856, KRI Parang 647, KRI Tjiptadi 381, KRI Cucut 866, dan KRI Rigel 933.
Kemudian KRI John Lie 358 yang membawa helikopter Panther Ferry, KRI Bontang 907 yang membawa helikopter Bell dan tugboat (TD) Galunggung dan TD Malabar.
Ketujuh armada ini sudah bergerak sejak hari pertama proses evakuasi.
Sehari berikutnya, pada Minggu (10/1/2021), TNI AL kembali mengerahkan armadanya.
Kali ini KRI yang berasal dari Komando Armada II (Koarmada II) yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur. Ada empat armada, yakni KRI RE Martadinata 331, KRI Ngurah Rai 344, KRI Malahayati 362, dan KRI Louser 924.
Baca juga: TNI Kerahkan Kapal Pengangkut untuk Angkat Badan Pesawat Sriwijaya Air
Sementara itu, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan seluruh prajurit TNI AL dan unsur-unsurnya dari seluruh Koarmada untuk bergerak cepat dalam melaksanakan pencarian jatuhnya pesawat.
"Operasi kemanusiaan lebih penting dan utama sehingga peringatan Hari Dharma Samudera kita batalkan supaya fokus dalam SAR (Search and Rescue)," ujar Yudo.
Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak membawa 60 penumpang dengan rincian 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, dan 3 penumpang bayi.
Pesawat dengan kode PK-CLC ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, sebuah perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.