Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiplin Protokol Kesehatan Turun 20 Persen, Kasus Bertambah Lebih dari 100 Persen

Kompas.com - 08/01/2021, 06:35 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, menurunnya angka kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan berbanding lurus dengan peningkatan kasus virus corona.

"Dengan penurunan kepatuhan protokop kesehatan yang hanya 20-30 persen, ternyata mengakibatkan peningkatan penambahan kasus positif lebih dari 100 persen," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/1/2021).

Ia mengungkap, sejak September hingga akhir Desember 2020, angka kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan pencegahan virus corona terus mengalami penurunan.

Baca juga: Satgas Covid-19: Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Turun Sejak September

Pada Oktober 2020, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker rata-rata melebihi angka 70 persen. Sementara, kepatuhan dalam menjaga jarak berada di atas angka 60 persen.

Sedangkan, pada Desember 2020, angka kepatuhan masyarakat dalam memakai masker hanya 55 persen, dan kepatuhan dalam menjaga jarak 39 persen.

"Turun sebesar 28 persen dan 20 persen," ujar Wiku.

Pada periode yang sama, kasus positif Covid-19 mengalami peningkatan drastis, bahkan mencapai 113 persen.

Data ini membuktikan bahwa menurunnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan berakibat pada peningkatan kasus Covid-19

"Ini bukanlah sebuah kebetulan," kata Wiku.

Baca juga: Jokowi Ajak Umat Islam yang Gunakan Masjid Istiqlal Patuhi Protokol Kesehatan

Wiku menyebut, semakin banyak kasus Covid-19, maka semakin banyak pula rakyat yang harus menderita. Bersamaan dengan itu, perjuangan para tenaga kesehatan menjadi kian berat.

Oleh karenanya, Wiku meminta masyarakat mematuhi kebijakan yang telah diberlakukan pemerintah untuk melakukan berbagai pembatasan.

Patuh terhadap protokol kesehatan, kata dia, merupakan salah satu bentuk bela negara yang bisa dilakukan oleh siapa saja di tengah kondisi pandemi.

"Saya yakin masyarakat Indonesia pasti ingin pandemi ini segera berakhir dan memilki kepedulian satu sama lain. Maka dari itu saya minta agar masyarakat untuk patuh dan saling mengingatkan serta menegur orang-orang terdekat apabila terdapat pelanggaran protokol kesehatan," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com