Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek: Harga Tes Covid-19 dengan GeNose Rp 15.000-Rp 25.000 Per Orang

Kompas.com - 07/01/2021, 16:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan, deteksi awal atau screening Covid-19 dengan menggunakan alat GeNose C19 lebih murah dibandingkan rapid test antibodi atau antigen yang selama ini dilakukan.

Dengan menggunakan alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut untuk rapid tes Covid-19, kata dia, seseorang hanya membayar antara Rp 15.000 hingga Rp 25.000.

"Kalau ini dilakukan untuk keperluan rapid test orang per orang kisaran Rp 15.000-Rp 25.000. Jadi lebih murah dibandingkan rapid test yang ada," kata Bambang dalam konferensi pers penyerahan GeNose C19 dan rapid test berbasis antigen CePAD kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Kamis (7/1/2021).

Harga tersebut didapat melalui perhitungan tim. 

Baca juga: Menristek: Lima Perusahaan Siap Produksi GeNose C19 secara Massal

Rinciannya, alat GeNose C19 dibanderol Rp 62 juta per unit dan bisa digunakan hingga 100.000 kali.

Setelah dipakai 100.000 kali, kata dia, GeNose C19 bisa digunakan kembali dengan dilakukan sedikit perbaikan.

Dengan demikian, kata dia, per pemeriksaan hanya dikenakan Rp 600.

Namun, ada plastik yang dipakai sebagai media embusan napas dan eva filter untuk menyaring agar virus tidak masuk ke dalam mesin.

Setelah dihitung, biaya untuk diperiksa dengan GeNose C19 pun sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000.

Bambang juga memastikan bahwa GeNose C19 merupakan alat screening cepat untuk mendeteksi Covid-19. Dia menegaskan, alat tersebut bukan untuk mendiagnosis seseorang terpapar Covid-19 atau tidak.

"GeNose ini alat screening cepat. Dia tidak menjadi alat diagnosis, dia benar-benar jadi alat screening. Dia kategorinya rapid test, cuma bedanya dia ambil napas," kata Bambang.

Baca juga: Cerita Peneliti GeNose, Awalnya Dirancang untuk Klasifikasi Kopi

Meskipun demikian, kata dia, akurasi alat tersebut tinggi.

Bambang menjelaskan, menurut uji validasi terakhir, sensitivitas yang dihasilkannya sekitar 92 persen.

Namun, untuk mendiagnosis apakah seseorang terpapar Covid-19 atau tidak, tetap harus menggunakan alat tes polymerase chain reaction (PCR).

Adapun GeNose dikembangkan untuk mengidentifikasi virus corona dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC).

Menurut anggota Tim Pengembangan GeNose Dian Kesumapramudya Nurputra, VOC terbentuk oleh adanya infeksi Covid-19 yang keluar saat bernapas.

Orang-orang diperiksa dengan menggunakan GeNose C19 ini lebih dulu diminta mengembuskan napas ke tabung khusus.

Baca juga: Menristek: GeNose C19 Alat Screening Cepat Covid-19, Bukan Diagnosis

Selanjutnya, sensor-sensor dalam tabung tersebut akan bekerja mendeteksi VOC, yang kemudian, data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan atau artificial intelligent hingga memunculkan hasilnya.

Hanya dalam 2 menit, alat tersebut akan menunjukkan seseorang positif atau negatif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com