Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Prioritas Diplomasi RI pada 2021, Salah Satunya Realisasi Vaksin Covid-19

Kompas.com - 06/01/2021, 18:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memaparkan lima prioritas diplomasi Indonesia pada 2021. Salah satu fokus utamanya, yakni realisasi komitmen vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan Retno saat memberikan pernyataan pers tahunan menteri (PPTM) 2021, Rabu (6/1/2021).

"Diplomasi Indonesia di tahun 2021 akan diprioritaskan pada, pertama, membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional. Fokus antara lain pada realisasi komitmen vaksin," kata Retno.

Baca juga: Menlu: Upaya Diplomasi Dukung Ketahanan dan Kemandirian Nasional di Bidang Kesehatan

Retno menuturkan, komitmen tersebut akan dilakukan melalui kerja sama bilateral maupun multilateral.

Kemudian, penguatan kerja sama membangun industri kesehatan nasional, industri bahan baku obat, farmasi maupun alat kesehatan.

Selain itu, pada poin pertama, diplomasi juga akan bergerak pada penguatan kerja sama pengembangan riset dan transfer teknologi serta SDM di bidang kesehatan, penguatan sistem dan mekanisme kesiapsiagaan menghadapi pandemi yang akan datang baik tingkat nasional, kawasan maupun global.

Baca juga: Menlu Retno: Travel Corridor Arrangement Dorong Aktivasi Ekonomi Tanpa Korbankan Protokol Kesehatan

Prioritas kedua, yakni dukungan terhadap upaya pemulihan ekonomi dan pembangunan hijau serta pembangunan berkelanjutan.

Menurut Retno, hal itu dapat diwujudkan dengan mendorong implementasi kesepakatan ASEAN Travel Corridor Arrangement (TCA), penggunaan APEC Travel Card, dan kesepakatan TCA lainnya serta mendorong perluasan inbound investment ke Indonesia.

Prioritas ketiga, kata Retno, memperkuat sistem perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI).

"Perwakilan Republik Indonesia akan terus diperkuat infrastruktur perlindungan WNI-nya melalui antara lain pemberian dukungan anggaran khususnya untuk penanganan Covid-19, pembangunan perwakilan perlindungan terpadu (PPT), sesuai mandat Permenlu Nomor 5 Tahun 2018, dan peningkatan status konsulat RI di Tawau menjadi KJRI," ungkapnya.

Baca juga: Menlu: Pandemi Covid-19 Beri Pelajaran Berharga soal Pentingnya Kerja Sama Global

Untuk prioritas keempat, diplomasi akan berkontribusi memajukan berbagai isu kawasan dan dunia. Khususnya, terkait isu Women, Peace and Security (WPS), Regional Forum of Women Negotiators and Mediators, serta First Meeting of Southeast Asian Network of Women Peace Negotiators and Mediators akan diselenggarakan.

Sementara itu, prioritas kelima mengenai diplomasi pekerja untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah.

"Untuk itu kita akan memprioritaskan dua hal. Pertama, meningkatkan intensitas perundingan perbatasan darat dan maritim. Kedua, memperkuat upaya menjaga integritas kedaulatan NKRI," ucap Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com