Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Sarankan Jawa dan Bali Tunda Sekolah Tatap Muka

Kompas.com - 05/01/2021, 14:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah daerah diberitakan telah menggelar sekolah tatap muka pada semester genap Tahun Ajaran (TA) 2020/2021, Senin (4/1/2021).

Melihat hal ini, Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan agar kota-kota besar di Indonesia seperti di pulau Jawa dan Bali menunda pembelajaran tatap muka pada kuartal pertama 2021.

"Saran saya adalah, di Jawa dan Bali khususnya, kondisinya (pandemi) masih sangat serius dibandingkan pulau lain. Untuk kota-kota besar seperti di sana ya, sudah harus tetap menahan dalam kuartal pertama untuk keinginan membuka sekolah," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Survei FSGI: 45 Persen Guru Menolak Sekolah Tatap Muka Januari 2021

Alasannya, ia menilai bahwa pemerintah, baik pusat maupun pemerintah daerah (pemda) tidak serius menjamin situasi di sekolah aman dari penularan Covid-19 bagi siswa dan guru.

Terkait hal ini, Dicky berpendapat bukan hanya kesiapan sekolah yang dapat menjadi tolak ukur untuk mengambil keputusan pembelajaran tatap muka.

"Melainkan upaya pemerintah pusat dan daerah ini yang harus serius untuk menciptakan anak-anak ini aman sekolah. Itu PR besarnya. Bukan masalah buka tutup sekolah, tapi bagaimana upaya kita untuk mengendalikan pandemi," jelasnya.

Menurut dia, pemerintah memiliki pekerjaan rumah besar yang menumpuk mengenai 3T yakni testing, tracing dan treatment.

Di sisi lain, masyarakat juga punya kewajiban penerapan 3M yang belum dijalankan sempurna.

Kepada masyarakat, Dicky menyarankan agar menambah strategi dari 3M menjadi 5M. Tambahannya yaitu mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan atau keramaian.

"Ini PR yang harus kita lakukan setidaknya dalam tiga bulan ini untuk kita bisa menciptakan situasi suasana kondisi yang aman untuk anak-anak. Sehingga mereka bisa kembali bersekolah," tuturnya.

Perlu diketahui, untuk sebaran kasus baru Covid-19 pada Senin (4/1/2021) tercatat penambahan tertinggi di DKI Jakarta dengan 1.832 kasus.

Kemudian, Jawa Barat sebanyak 1.079 kasus, Jawa Tengah 1.037 kasus, Jawa Timur 709 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 510 kasus.

Baca juga: Soal Sekolah Tatap Muka, Epidemiolog: Imbas Tak Memadainya Peta Pengendalian Pandemi

Sementara itu, Pulau Bali berada di posisi ke-10 dalam data sebaran kasus baru 4 Januari 2021 dengan total penambahan kasus sebanyak 118.

Namun, beberapa sekolah di sejumlah daerah Indonesia telah menggelar pembelajaran tatap muka pada Senin (4/1/2021).

Adapun beberapa daerah tersebut misalnya Mataram Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, dan Kota Padang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com