Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kolong Jembatan Tak Bisa Akses Bantuan Pemerintah, Ini Solusi Risma

Kompas.com - 04/01/2021, 22:24 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mengatakan, beberapa warga yang tinggal di kolong jembatan di Jakarta tidak bisa mengakses bantuan dari pemerintah.

"Banyak pertanyaan soal yang berada di kolong jembatan. Mereka tidak bisa mengakses bantuan karena mereka adalah penduduk luar kota yang tentunya tidak ada koneksi struktural dari kepemerintahan sampai RT RW," kata Risma dalam diskusi Kaukus Perempuan Parlemen secara daring, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Risma Ingin Giatkan Kolam Lele untuk Warga di Balai-balai Kemensos

Risma mengatakan, dari temuan tersebut, pihaknya akan memberikan bantuan dengan menghidupkan balai unit pelaksana tugas (UPT) di bawah Kementerian Sosial untuk mendata kependudukan sejumlah warga yang tinggal di kolong jembatan tersebut.

"Kemudian mereka bisa mengakses bantuan-bantuan sosial yang kita berikan," ujar dia.

Lebih lanjut, Risma mengatakan, melalui balai UPT tersebut, Kemensos akan memberikan fasilitas tempat tinggal dan keterampilan sehingga pendapatan warga menjadi bertambah.

Selain itu, balai UPT tersebut akan memberikan ruang bagi anak-anak untuk belajar.

"Nanti belajar dan ada komputer di balai, ini wujud yang coba kami ubah polanya menangani sampai mereka bisa mandiri, dan saya juga sudah berkomunikasi dengan menteri PU untuk bagaimana mereka setelah itu tinggal di rumah susun tarif murah," ujar dia. 

Pada Senin (28/12/2020) Risma melakukan sidak di wilayah Kantor Kementerian Sosial, Jakarta.

Bersama rombongan kecil Kemensos, Risma menyambangi sejumlah titik, seperti jembatan Kali Ciliwung dan bagian bawah flyover Jalan Pramuka, Jakarta Pusat.

Baca juga: Mensos Risma: Kami Larang Bantuan Tunai Dipakai Beli Rokok dan Miras

Saat blusukan, Risma bertemu dengan seorang pemulung dan istrinya yang tengah mendorong gerobak di flyover Jalan Pramuka.

Risma pun berbincang dengan pemulung tersebut, termasuk bertanya perihal penghasilan sehari-hari yang didapat pemulung tersebut.

Pemulung itu mengaku memperoleh penghasilan sebesar Rp 800.000 setiap bulan yang harus ia bagi untuk biaya hidup keluarga di kampung halaman.

Mendengar curahan hati pemulung tersebut, Risma berjanji akan mencarikan rumah layak huni sekaligus memberikan pelatihan agar si pemulung bisa memperbaiki kualitas hidup.

"Bapak, Ibu, saya carikan rumah jadi enggak perlu ada biaya ngontrak. Tetap cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk Bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kayak begini, ya. Mau ya," kata Risma.

Risma kemudian menyusuri bantaran kali di sekitar kantor Kemensos.

Baca juga: Sepekan Risma Blusukan, Janji untuk Pemulung dan Kolong Jembatan Diperindah

Di sana, mantan Wali Kota Surabaya itu melihat kehidupan para pemulung dan rumah-rumah tak layak huni.

Risma menyaksikan secara langsung hunian dengan kasur gulung lusuh, lemari butut, alat-alat mandi, dan sendal jepit terserak.

"Bapak, Ibu, saya hanya ingin panjenengan tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo Pak, mau ya, Pak," ujar Risma kepada para pemulung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com