Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi Mutu dan Manfaat Vaksin Covid-19

Kompas.com - 04/01/2021, 15:03 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengingatkan pemerintah untuk melakukan sosialisasi secara meluas soal mutu, manfaat, dan keamanan vaksin Covid-19.

Ia menegaskan, jangan sampai ada masyarakat yang tidak paham dengan program vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah.

"Sosialisasi sangat perlu. Bisa dilakukan oleh jaringan pemerintah sampai ke tingkat desa. Ada juga puskesmas dan puskesmas pembantu yang bisa dimanfaatkan. Tentu bisa juga memanfaatkan rumah-rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Saleh dalam keterangan tertulis, Senin (4/1/2021).

Baca juga: 4.000 Tenaga Kesehatan di Banten Tidak Dapat Vaksin Covid-19, Ini Penyebabnya

Selain soal mutu, manfaat, dan keamanan, yang juga tidak kalah penting yaitu sosialisasi soal teknis pelaksanaan vaksinasi.

Menurut Saleh, masyarakat perlu mendapatkan penjelasan yang rinci soal pemberian dosis vaksin dan waktu pemberiannya.

"Jika dibutuhkan dua kali injeksi, perlu dijelaskan kapan keduanya dilakukan? Apakah bersamaan, atau diselingi waktu tertentu," ucapnya.

Berikutnya, kata Saleh, pemerintah juga perlu menjelaskan soal kehalalan vaksin. Sebab, faktor kehalalan ini kerap menjadi perdebatan di masyarakat.

"Untuk menghindari polemik, sebaiknya persoalan ini dijelaskan terlebih dahulu," kata dia.

Selanjutnya, Saleh meminta pemerintah juga menyosialisasikan hal-hal yang terkait dengan KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi). Misal, jika terjadi KIPI, hal apa saja yang perlu dilakukan sehingga tidak masyarakat tidak cemas dan panik.

"Tidak mudah melakukan vaksinasi bagi 181,5 juta WNI. Pasti akan banyak problem di sana sini. Itu yang perlu diantisipasi sejak awal sebelum program vaksinasi ini dijalankan," ujar Saleh.

Baca juga: Jokowi Berharap Vaksinasi Covid-19 Beriringan dengan Disiplin Protokol Kesehatan

Sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac telah tiba di Indonesia hingga akhir Desember 2020. Menurut rencana, vaksin yang tersedia itu akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan setelah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM.

Sementara itu, jutaan dosis lainnya akan tiba dan diberikan kepada masyarakat yang menjadi target penerima vaksin secara bertahap.

Selain Sinovac, Indonesia telah menyetujui enam produk vaksin Covid-19 lainnya, yaitu yang berasal dari Moderna, Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Pfizer/BioNTech, dan Novavax.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com