Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari-hari Menanti Vaksinasi Covid-19, Sejauh Ini Data Uji Klinis Vaksin Sinovac Tunjukkan Hasil Baik

Kompas.com - 31/12/2020, 08:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat harus lebih sabar menanti vaksinasi Covid-19 di Tanah Air.

Saat ini, proses uji klinis vaksin Covid-19 yang berasal dari perusaahn farmasi asal China, Sinovac masih dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di PT Bio Farma, Bandung.

Dari uji klinis sejauh ini, data-data yang dihasilkan rupanya menunjukkan hasil yang baik dari segi khasiat vaksin tersebut.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, sejauh ini data-data uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac yang sudah tiba di Tanah Air menunjukkan hasil positif.

Selain di Indonesia, vaksin Sinovac saat ini tengah diuji klinis di Brasil, Turki, dan Chile.

Baca juga: Mulai Hari ini, Pemerintah Akan Kirim SMS ke Penerima Vaksin Covid-19

Uji klinis

Penny mengatakan, uji klinis di Brasil dan Turki sudah ada hasil yang bisa dicocokkan dengan pengujian di Indonesia yang digelar di Bandung.

Dari hasil komunikasi, kata dia, data-data hasil uji klinis di Brasil dan Turki ditemukan konsisten dengan data-data pengujian yang dilakukan di Bandung.

"Sampai saat ini, data-data menunjukkan hasil yang baik sehingga ini terus meningkatkan rasa percaya diri kami sebagai evaluator sehingga hasilnya akan jadi baik," kata Penny usai penandatanganan peningkatan suplai komitmen letter vaksin dari perusahaan AstraZeneca dan Novavax pada Rabu (30/12/2020).

Penny mengatakan, saat ini pihaknya juga masih menunggu data hasil interim tiga bulan yang akan diberikan pada BPOM awal minggu pertama Januari 2021 dari tim uji klinis vaksin Sinovac.

Baca juga: BPOM Akan Bagikan Data Bersama Uji Klinis Vaksin Covid-19 dengan Turki

Tidak ada laporan efek samping

Data tersebut akan menunjukkan data efektivitas vaksin yang sedang dipersiapkan oleh tim peneliti.

"Kami juga sudah melakukan rolling submission, registrasi pendaftaran emergency use authorization (EUA) yang dilakukan bertahap," kata Penny.

"Hasil-hasil data sementara uji klinis dari hasil pengamatan setelah penyuntikan kedua yang sudah selesai dan pengamatan selama 1, 3, dan 6 bulan, bertahap sudah diberikan," lanjut dia.

Oleh karena itu, pihaknya juga sudah melakukan tahapan evaluasi agar EAU untuk vaksin tersebut bisa dikeluarkan dengan cepat.

"Sudah menunjukkan data-data yang baik dikaitkan dengan aspek keamanan dan sudah dilaporkan bahwa tidak ada efek samping yang serius sehingga menunjukkan aspek keamanan yang konsisten dengan hasil saat fase 1 dan 2," ujar dia.

Baca juga: Cerita Ridwan Kamil Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Jalani Pengambilan Sampel Darah, Berkali-kali Swab Hasilnya Negatif

 

Utamakan mutu

Penny mengatakan, saat ini tim peneliti dengan tim dari Balitbangkes sedang menyelesaikan data-data analisis untuk aspek efficacy (efektivitas) tersebut.

Mulai dari aspek peningkatan kadar antibodi atau imunogenitas hingga bagaimana kadar antibodi yang terbentuk dari vaksin bisa menetralisasi jika ada paparan Covid-19.

"Kami melakukan dengan sangat cermat dan mengutamakan kehati-hatian dalam memberikan EUA untuk penggunaan di masa kedaruratan kesehatan. Aspek mutu, keamanan, dan khasiat diutamakan," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com