Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Capres SMRC: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Disusul Prabowo Subianto

Kompas.com - 29/12/2020, 18:37 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terkini tentang pilihan calon presiden.

Berdasarkan survei, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dengan elektabilitas 15,7 persen.

Survei SMRC ini dilakukan pada 23-26 Desember 2020 melalui wawancara melalui telepon.

Jumlah sampel sebanyak 1.202 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Prabowo Populer di Survei Capres 2024, Politisi PDI-P: Masih Fluktuatif

SMRC menanyakan kepada responden tentang pilihan presiden jika Pilpres diadakan sekarang.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menyatakan dalam simulasi semi terbuka itu, Ganjar mendapatkan dukungan paling tinggi.

"Ganjar mendapatkan dukungan 15,7 persen," ujar Abbas dalam konferensi pers daring, Selasa (29/12/2020).

Kemudian disusul Prabowo Subianto 14,9 persen, Anies Baswedan 11 persen, dan Sandiaga Uno 7,9 persen.

Baca juga: Populer di Survei Capres 2024, Nasdem: Bagus, tapi Keputusan di Tangan Prabowo

Ada pula Ridwan Kamil 7,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,1 persen, dan Tri Rismaharini 3,1 persen.

"Yang tidak menjawab sekitar 31,5 persen," kata Abbas.

Berdasarkan temuan ini, Abbas mengatakan belum terlihat ada calon yang mendapatkan dukungan dominan untuk Pilpres 2024. Sebab, perolehan suara tertinggi baru di kisaran 15 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com