Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: 56 Persen Warga Percaya Vaksin Covid-19 Aman, 23 Persen Tak Percaya

Kompas.com - 22/12/2020, 15:08 WIB
Tsarina Maharani,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan masih ada responden yang tidak percaya dengan keamanan vaksin Covid-19 yang diadakan pemerintah.

Hasil survei menunjukan, responden yang tidak percaya mencapai 23 persen. Sedangkan, 56 persen responden merasa percaya dan sisanya memilih tidak berpendapat.

"Warga yang tidak percaya bahwa vaksin dari pemerintah aman bagi kesehatan jumlahnya sekitar 23 persen. Jumlah ini banyak meskipun tidak mayoritas," kata Manajer Kebijakan Publik SMRC Tati Wardi dalam konferensi pers daring, Selasa (22/12/2020).

Kemudian, efektivitas vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah untuk membentuk imunitas tubuh dipercayai oleh 55 persen responden. Yang tidak percaya 21 persen dan 24 persen tidak berpendapat.

"Keamanan dan efektivitas vaksin adalah faktor penting yang dipertimbangkan warga untuk melakukan vaksinasi. Maka sosialisasi vaksin itu aman dan efektif harus ditingkatkan," ujar Tati.

Baca juga: Mitos dan Fakta Terkait Vaksin Virus Corona

Kendati begitu, SMRC menyatakan mayoritas warga belum mantap untuk melakukan vaksin Covid-19.

Tati menyebut, 40 persen responden menyatakan pikir-pikir dan 17 persen responden menyatakan tidak akan melakukan vaksin. Hanya 37 persen responden yang menyatakan secara tegas bersedia melakukan vaksin.

"Mayoritas warga tidak mantap mau divaksin dan ini perlu menjadi perhatian pemerintah," katanya.

Ia pun mendorong agar pemerintah terus memasifkan sosialiasi tentang pelayanan vaksinasi Covid-19.

Tati mengatakan, berdasarkan survei SMRC pada 30 September-3 Oktober, tokoh yang paling dipercaya untuk menjelaskan pencegahan Covid-19 yaitu dokter (71,5 persen), diikuti presiden (8,6 persen) dan tokoh agama (4,5 persen).

Baca juga: Survei SMRC: Mayoritas Warga Belum Yakin Mau Terima Vaksin Covid-19

"Utamakan otoritas kesehatan seperti dokter dan ahli virus untuk penerangan ini karena warga lebih percaya pada mereka," ujarnya.

Survei SMRC tentang "Kepercayaan Publik Nasional pada Vaksin dan Vaksinasi Covid-19" itu dilakukan terhadap 1.202 responden yang dipilih secara acak.

Wawancara dilakukan melalui telepon pada 16-19 Desember 2020. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error sekitar 2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com