Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGI Imbau Gereja-gereja Laksanakan Ibadah Natal Secara Virtual

Kompas.com - 21/12/2020, 19:56 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Pdt Jacklevyn Frits Manuputty mengimbau kepada seluruh gereja-gereja untuk melakukan ibadah Natal secara virtual.

Jacklevyn mengatakan, hal itu perlu dilakukan melihat tren peningkatan kasus Covid-19 yang masih tinggi hingga saat ini.

"Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia telah mengeluarkan imbauan pastural, tadi juga kami lakukan press conference untuk mengimbau gereja-gereja sedapat mungkin tetap menyelenggarakan ibadah Natal secara virtual," kata Jacklevyn dalam diskusi di Graha BNPB, Senin (21/12/2020).

"Saya kira sama saja, (bentuk) keprihatinan kita terhadap perkembangan kasus pandemi Covid-19 sampai dengan data terakhir," ujar dia.

Baca juga: Keuskupan Agung Jakarta Imbau Umat Katolik Tidak Mudik atau Berlibur

Jacklevyn menuturkan, PGI terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam rangka mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat.

Ia mengatakan, bagi gereja-geraja yang tetap melaksanakan ibadah Natal secara langsung setelah mendapat izin dari satgas harus melaksanakan protokol kesehatan ketat.

Misalnya, memperhatikan jumlah jemaat, ruang ibadah, tata ruang, microfon yang dipakai, liturgi yang dipersingkat, nyanyian-nyanyian yang disederhanakan atau diperpendek.

"Itu diatur dan kami telah mengeluarkan protokol seperti itu jauh-jauh hari sebelumnya.  Bagaimana persiapan-persiapan sebelum ibadah, penyelenggaraan pada saat ibadah dan tahap ketiga setelah ibadah seperti apa," kata Jacklevyn.

"Itu sangat detail telah kami imbau dan kami edarkan kepada gereja-gereja anggota PGI di seluruh Indonesia," ujar dia.

Baca juga: Polisi Imbau 209 Gereja di Jaktim untuk Helat Misa Natal Daring

Jacklevyn mengakui ibadah Natal kali ini memang berbeda dengan ibadah sebelumnya.

Kendati demikian, karena pandemi Covid-19 sudah dirasakan mulai awal tahun, ia mengatakan, ibadah gereja lainnya seperti paskah juga telah dilakukan secara virtual.

"Tapi kita juga telah melewati Ibadah Paskah yang biasa juga semarak dengan cara banyak yang virtual atau ibadah-ibadah Minggu selama ini juga yang dilakukan secara virtual," kata dia.

Baca juga: Natal 2020, Keuskupan Agung Jakarta Sediakan Kapasitas Ibadah 20 Persen

Lebih jauh Jacklevyn mengatakan, seluruh umat harus bisa beradaptasi dengan keadaan yang ada.

Ia menekankan bahwa beribadah dari rumah tidak mengurangi keimanan seseorang bahkan pada saat Natal ini.

"Biarlah Natal menjadi peristiwa keluarga. Makna Kristus yang hadir itu memperkuat solidaritas, spiritualitas berbasis keluarga," ucap Jacklevyn.

Lebih lanjut, ia mengingatkan kepada penyelenggara ibadah Natal yang melakukan ibadah secara langsung dalam skala terbatas pada gedung-gedung ibadah yang telah direkomendasikan dalam koordinasi dengan Satgas di lingkungan setempat.

"Edukasi dan literasi kepada umat (dalam) mempersiapkan diri itu juga (harus) sungguh-sungguh harus dilakukan baik pengamanan sendiri maupun pengamanan di sekitarnya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com