JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju semakin menguat beberapa waktu terakhir.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menyebutkan, nama-nama calon dari partainya yang mungkin jadi menteri pengganti merupakan kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Terhadap siapa nama-nama calon dari PDI Perjuangan, sesuai konstitusi partai, menjadi kewenangan ketua umum dan secara khusus disampaikan secara langsung ke Presiden Jokowi," kata Hasto saat dihubungi pada Minggu (20/12/2020), sebagaimana dilansir dari Kompas.id.
Baca juga: Isu Reshuffle Jelang Rabu Pon, PPP Akui Ketumnya Intens Komunikasi dengan Jokowi
Hasto pun memastikan komunikasi yang dilakukan Megawati dan Jokowi dalam rangka membahas perombakan kabinet semakin intens beberapa pekan terakhir.
"Secara periodik, Ibu Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Jokowi. Komunikasi memang sudah dilakukan," ujar Hasto.
Sebagaimana diketahui, setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari P Batubara ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hingga kini kedua jabatan menteri itu kosong.
Desas-desus perombakan kabinet semakin menguat dua pekan belakangan.
Bukan hanya karena kekosongan dua kursi menteri sudah berlangsung lebih dari dua pekan.
Akan tetapi, beragam spekulasi juga muncul lantaran pada minggu keempat Desember terdapat hari Rabu Pon (23/12/2020) yang merupakan weton atau hari lahir Jokowi (Kompas, 18/12/2020).
Baca juga: Menanti Kejutan Reshuffle Kabinet di Rabu Pon...
Selama enam tahun memerintah, sejak periode pertama 2014-2019 dan kini periode kedua 2019-2024, beberapa kali Jokowi mengeluarkan keputusan penting pada hari lahirnya itu.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton merupakan hari istimewa yang bisa menjadi dasar untuk menentukan hari baik, hari keberuntungan, bahkan hari sial seseorang.
Hasto menyampaikan, kepastian perombakan kabinet tinggal menunggu momentum tepat yang ditetapkan oleh Jokowi.
Namun, jika melihat Pilkada 2020 yang telah berlangsung lancar, serta partisipasi publik relatif baik di tengah pandemi Covid-19, hal tersebut bisa jadi momentum politik yang tepat.
Baca juga: Soal Isu Reshuffle, Waketum Gerindra: Kami Tidak Ajukan Nama