Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Keterbukaan Hasil Swab Test Rizieq Shihab, Moeldoko: Untuk Kepentingan Tracing

Kompas.com - 01/12/2020, 17:53 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan, penting bagi mereka yang membawa risiko penularan Covid-19 untuk mengumumkan hasil swab test ke publik. Hal ini berkaitan dengan upaya tracing dan tanggung jawab moral.

Moeldoko menjawab pertanyaan terkait langkah pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab yang belum mengungkap hasil swab test atau tes usap Covid-19. 

"Semuanya itu untuk tujuan tracing dan ini berkaitan dengan tanggung jawab moral kepada siapa pun," kata Moeldoko di Kantor KSP, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Polisi Kembali Periksa 6 Orang atas Kasus Tes Swab Rizieq Shihab di RS Ummi

Menurut Moeldoko, seseorang disebut tak punya tanggung jawab moral jika sudah melakukan swab test dan terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi masih berinteraksi langsung dengan orang lain.

Moeldoko menyebut, orang itu sembrono karena membawa risiko yang berbahaya terhadap orang lain.

"Berarti seseorang itu tidak punya tanggung jawab sosial. Begitu kira-kira," ujar dia.

Mengumumkan hasil swab test Covid-19 kepada publik, kata Moeldoko, harus dilihat berdasarkan kepentingan. Jika kepentingannya untuk tracing, maka penting bagi seseorang mengumumkan hasil swab test.

Moeldoko mencontohkan, jajaran menteri dan kepala lembaga yang duduk di Kabinet Indonesia Maju hampir setiap pekan melakukan swab test. Utamanya, jika para menteri dan kepala lembaga hendak berkegiatan dengan Presiden Joko Widodo.

Seandainya hasil swab test ada yang menunjukkan positif Covid-19, segera dilakukan tracing untuk mencegah penyebaran virus.

Hal yang sama diharapkan juga dilakukan oleh pihak-pihak yang berpotensi membawa risiko penularan virus.

"Kalau kepentingannya untuk tracing, ada sebuah situasi seseorang itu berada dalam sebuah lingkungan yang patut diwaspadai, patut menjadi atensi bersama, maka itu juga perlu untuk dideklarasi, karena apa, karena akan melihat rentetannya," kata Moeldoko.

Diberitakan, kontroversi seputar pelaksanaan tes swab Covid-19 terhadap pimpinan Rizieq Shihab, terus bergulir. Hasil tes pun dipertanyakan.

Rizieq dirawat di Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor, Jawa Barat, sejak Rabu (25/11/2020) lalu dan keluar dari rumah sakit itu tiga hari kemudian, atau pada Sabtu.

Dari pemeriksaan kesehatan awal, Rizieq disebut hanya mengalami kelelahan dan dinyatakan tidak bergejala Covid-19, meski belum dilakukan tes usap (swab).

Baca juga: Imbas Kerumunan Massa Rizieq Shihab, Camat Tanah Abang dan Lurah Petamburan Juga Dicopot

Hari Jumat, Rizieq, secara diam-diam atau tanpa sepengetahuan pihak RS Ummi, melakukan tes usap dengan melibatkan tim medis di luar pihak RS Ummi.

Pemeriksaan terkait Covid-19 itu dilakukan tanpa sepengetahuan Satgas Covid-19 Kota Bogor.

RS Ummi mengaku kecolongan atas test swab yang disebut telah dilakukan oleh tim medis dari MER-C, sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan bekerja secara non-profit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Nasional
Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Nasional
3 Cara Isi Saldo JakCard

3 Cara Isi Saldo JakCard

Nasional
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Nasional
Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

Nasional
Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com