Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Protokol Kesehatan Utama Cegah Penularan Covid-19 yaitu Hindari Kerumunan

Kompas.com - 30/11/2020, 14:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, menghindari kerumunan banyak orang merupakan protokol kesehatan utama yang harus dilakukan agar terhindar dari Covid-19.

Hal tersebut akan menjadi lebih efektif dengan diikuti dua protokol kesehatan lainnya, yaitu mengenakan masker dan mencuci tangan dengan sabun.

"Protokol kesehatan utama untuk pencegahan penularan virus adalah menghindari kerumunan di tempat tertutup dalam waktu lama," kata Muhadjir dalam diskusi bertajuk 'Covid-19 dan Tantangan Masa Depan Indonesia' yang digelar PB HMI secara daring, pada Minggu malam (29/11), dikutip dari siaran pers.

"Asalkan protokol lainnya juga dipatuhi. Pakai masker, cuci tangan juga," lanjut dia.

Apabila menjauhi kerumunan bisa dilakukan, kata dia, maka penularan Covid-19 pun akan lebih mudah diatasi.

Baca juga: Menko PMK Ingatkan Vaksin Bukan Senjata Pamungkas Terhindar Covid-19

Muhadjir mengatakan, apabila seseorang berkumpul bersama banyak orang dalam waktu lama di ruang tertutup dengan pendingin ruangan dan banyak berbicara, maka penularan pun akan sulit dihindari.

Pasalnya, kemungkinan mikro droplet akan bertebaran di udara dan terinkubasi dalam ruangan tersebut.

"Justru di situ beberapa kasus terjadi, klaster kecil dari pertemuan tertutup yang sembrono, tidak mau mematuhi protokol kesehatan itu," kata dia.

Menurut Muhadjir, hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah penularan virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Sebab meskipun nantinya vaksin Covid-19 tersedia, kata dia, protokol kesehatan tetap penting dilaksanakan.

Baca juga: Angka Covid-19 Boven Digoel Rendah, Menko PMK Sebut Bisa Jadi Contoh Belajar Tatap Muka

Terlebih, vaksin Covid-19 pun dinilainya bukan senjata pamungkas untuk menghindari penyakit tersebut.

"Sebetulnya yang paling penting kembali kepada semula, yaitu disiplin masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com