Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Karhutla, BNPB Edukasi Masyarakat akan Pentingnya Olah Lahan Gambut Tanpa Pembakaran

Kompas.com - 28/11/2020, 09:47 WIB
Sania Mashabi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Restorasi Gambut (BRG) melakukan edukasi masyarakat tentang pentingnya mengolah lahan gambut secara baik dan benar tanpa pembakaran lahan.

Menurut Kepala Sub Direktorat Mitigasi Struktural BNPB Radito Pramono, hal itu bisa mencegah terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Bencana karhutla bisa diantisipasi. Jika sebelumnya paradigma bencana dari responsif atau ketika terjadi bencana baru dilakukan tindakan, sekarang mulai berubah menjadi tindakan preventif," kata Radito melalui keterangan tertulis yang dikutip, Sabtu (28/11/2020).

Baca juga: Greenpeace: 4,4 Juta Hektar Lahan Terbakar dalam Karhutla 2015-2019

"Yaitu mencegah terjadinya bencana dalam hal bencana karhutla dilakukan pencegahan dengan mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar," lanjut dia.

Radito mengungkapkan, memang pada 2020 ini bencana karhutlah cenderung menurun dibanding tahun 2019.

Namun, lanjut dia, kegiatan mitigasi partisipatif karhutla harus tetap dilaksanakan selain untuk mencegah terjadinya karhutla, kegiatan ini juga bisa menjadi alternatif meningkatkan perekonomian masyarakat tanpa merusak lingkungan.

Baca juga: Sumbar Siaga Karhutla, Sepanjang 2020 Ditemukan 6 Titik Panas

"Meskipun karhutla hampir terjadi setiap tahun, tahun ini trendnya mengalami penurunan yang hanya seluas 15.442 hektar, tetapi tetap perlu melakukan pencegahan dengan tujuan kedepannya tidak terjadi lagi membuka lahan dengan cara dibakar," ujarnya.

Adapun sebelumnya kegiatan mitigasi partisipatif karhutla telah dilaksanakan di lima lokasi, yaitu di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, Kabupaten Balangangan Kalimantan Selatan.

Kemudian Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan dan sejak 25 hingga 27 November 2020 dilakukan di Desa Petodoan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Kegiatan ini senada dengan imbauan Kepala BNPB Doni Monardo tentang tiga langkah pencegahan karhutla.

Pertama mengembalikan kodrat gambut yang basah, berair, dan berawa. Kedua, mengubah perilaku agar masyarakat mengintervensi pihak yang berupaya membakar lahan untuk membuka lahan.


Serta yang ketiga, membentuk satuan tugas (Satgas) di setiap daerah untuk memantik kepedulian dalam penanganan bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com