JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Widjaja mengklaim bahwa tahapan Pilkada 2020 tidak menyebabkan tren kenaikan kasus Covid-19 di daerah-daerah yang menyelenggarakan kontestasi politik daerah.
Menurut Wisnu, di 309 daerah yang menggelar pilkada tidak ditemukan tren khusus terkait perkembangan status zonasi risiko Covid-19.
"Data cukup menarik kalau bandingkan antara daerah yang ada pilkada dan yang tidak, ternyata trennya tidak ada suatu yang khusus. Artinya bahwa walaupun ada pilkada, tidak menyebabkan adanya tren kenaikan," kata Wisnu dalam konferensi pers daring, Rabu (25/11/2020).
Dia berpendapat, kerja sama pemerintah daerah, penyelenggara pemilu, dan masyarakat dalam mencegah penularan Covid-19 sudah baik.
Baca juga: Kapolri Pimpin Apel secara Virtual, Bahas Penanganan Covid-19 hingga Pengamanan Pilkada
Wisnu mengatakan, pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat merupakan kunci agar segala kegiatan tetap berjalan aman.
"Artinya bahwa usaha kita, kerja bareng kita menunjukkan hasil yang selama proses pilkada cukup bagus saya kira mencegah penularan," tuturnya.
Wisnu kemudian memaparkan peta zonasi risiko Covid-19 di Tanah Air per 15 November 2020.
Secara nasional, ia menyebut ada 28 kabupaten/kota di zona merah, 345 kabupaten/kota risiko di zona oranye, 121 kabupaten/kota di zona kuning, dan 20 kabupaten/kota di zona hijau.
Di antaranya sebanyak 17 kabupaten/kota di zona merah, 215 kabupaten/kota risiko di zona oranye, 67 kabupaten/kota di zona kuning, dan 10 kabupaten/kota di zona hijau, merupakan daerah-daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2020.
Wiskun juga mengklaim bahwa kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam satu bulan terakhir. Selain itu, angka kesembuhan disebut mengalami peningkatan.
"Data 26 Oktober sampai 24 November ternyata kasus aktif kita turun 2,93 persen. Kemudian untuk kematian dalam 1 bulan terakhir juga turun 0,23 persen dan kesembuhan meningkat 3 persen," ujar Wisnu.
Kendati demikian, ia mengatakan kasus kematian akibat Covdid-19 harus terus ditekan lagi.
Menurut Wisnu, salah satu persoalan yang dihadapi saat ini adalah fasilitas layanan kesehatan untuk menangani pasien Covid-19.
"Ini masalah fasilitas kesehatan. Kita coba tekan terus agar bisa mengurangi (angka kematian). Artinya kondisi kita saat ini cukup membaik," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.