Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Nadiem: Makin Cerdas Suatu Bangsa, Makin Tinggi Minat Baca Masyarakatnya

Kompas.com - 24/11/2020, 15:53 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, ada hubungan linear antara kemajuan suatu bangsa, minat baca, serta kecerdasan masyarakatnya.

Masyarakat yang memiliki minat baca tinggi berarti mempunyai keinginan belajar.

"Semakin cerdas suatu bangsa, semakin tinggi minat baca masyarakatnya. Hubungan ini dimungkinkan karena masyarakat yang membaca pada dasarnya adalah masyarakat yang belajar dan ingin belajar," kata Nadiem dalam Pembukaan Pameran Daring Bung Karno dan Buku-bukunya, Selasa (24/11/2020).

Baca juga: Ramai Foto Anies Baca Buku How Democracies Die, Buku tentang Apa Itu?

Menurut Nadiem, buku serta bahan-bahan bacaan lainnya memiliki kedudukan penting dalam masyarakat yang memiliki minat baca tinggi.

Ia pun mengatakan bahwa hal inilah yang diupayakan Kemendikbud melalui program Merdeka Belajar.

Melalui program ini, Nadiem berharap siswa memiliki kekuatan literasi dan karakter. Kedua kompetensi ini dinilai Nadiem tak terlepas dari minat membaca.

"Hal ini sejalan dengan Merdeka Belajar yang dijalankan Kemendikbud. Esensi dari Merdeka Belajar adalah kemerdekaan berpikir, keleluasaan yang terarah kami berikan ke satuan pendidikan untuk mengembangkan komptensi dasar yang sepatutnya dimiliki bangsa ini," ucap dia. 

Nadiem juga yakin Indonesia mampu menjadi negara besar yang masyarakatnya memiliki minat baca tinggi.

Baca juga: Tingkatkan Minat Baca Siswa, SMA 3 Salatiga Gunakan Aplikasi e-Libsmantisa

Dia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan turut bekerja sama menghadirkan bacaan yang mudah diakses dan relevan bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak.

"Saya sangat yakin bangsa ini adalah bangsa yang cerdas dan anak-anak kita sesungguhnya memiliki minat membaca yang tinggi asal seluruh pemangku kepentingan bergotong-royong menghadirkan bacaan yang mudah diakses dan bermakna serta relevan," kata dia.

"Tak jarang nasib suatu bangsa ditentukan dari pemikiran-pemikiran merdeka yang diperoleh dari membaca buku," kata Nadiem.

Ia juga mengatakan, Presiden RI pertama, Soekarno, merupakan sosok yang patut dijadikan contoh dalam kemerdekaan berpikirnya.

Baca juga: 5 Cara Tumbuhkan Minat Baca Anak Usia Dini

Menurut Nadiem, gagasan-gagasan brilian Soekarno untuk bangsa ini berasal muasal dari buku-buku yang dibacanya.

"Pemikiran beliau yang merdeka bahkan sebelum bangsa ini lepas dari penjajahan adalah contoh terbaik bagaimana di tengah keterbatasan, di tengah pengasingan, dan waktu beliau terkurung dalam tahanan, beliau tetap seorang manusia Indonesia yang merdeka karena buku-bukunya yang dibacanya dan gagasan beliau yang bebas dan tidak terkekang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com