Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Imunisasi: Jika Beruntung Dapat Vaksin Covid-19, Jangan Ditolak

Kompas.com - 23/11/2020, 21:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Imunisasi Jane Soepardi mengajak masyarakat untuk tidak menolak jika mendapat kesempatan untuk imunisasi vaksin Covid-19.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak meremehkan wabah ini meski angka kematian tampak masih kecil.

"Lebih baik tidak terkena Covid-19. Jika kita beruntung mendapat imunisasi Covid-19 jangan ditolak," ujar Jane dalam talkshow daring yang ditayangkan di kanal YouTube Forum Merdeka Barat 9, Senin (23/11/2020).

"Orang merasa Covid-19 ini tidak apa-apa kok. Banyak yang menyebut angka kematiannya dua persen saja. Kita tidak boleh berpikiran seperti itu," lanjutnya.

Baca juga: Rencana Belajar Tatap Muka, Orangtua: Jelang Vaksin Malah Ada Info Ini...

Dia pun menjelaskan pentingnya masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari penyakit ini.

Pertama, karena hingga saat ini pengetahuan masyarakat dan ilmuwan soal Covid-19 terbatas.

Dia mencontohkan, perkembangan terakhir yang mana para ahli menetapkan bahwa obat Chloroquine ternyata terbukti tidak efektif mengobati pasien Covid-19.

Padahal, obat dengan harga terjangkau ini sebelumnya dipercaya efektif dalam penanganan Covid-19.

Sehingga menurut Jane, selalu ada pengetahuan dan temuan baru tentang penyakit ini.

Baca juga: AstraZeneca: Vaksin Corona Efektif 90 Persen dalam Uji Coba Tahap 3

Kedua, hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah penyintas Covid-19 akan mudah terpapar penyakit lain ke depannya atau tidak.

"Sekarang kita tertular Covid-19 lalu bisa sembuh, tetapi tahun depan mungkin bisa terjadi apa (dalam tubuh kita) tidak tahu," jelas Jane.

Dia pun kembali memberikan contoh. Saat individu pernah terkena cacar air saat kecil lalu bisa sembuh, ada potensi terkena penyakit lain saat dewasa.

Menurut Jane, hal itu disebabkan virus cacar ternyata masih tersimpan di ganglion syaraf.

Sehingga pada 15 atau 20 tahun kemudian, saat tubuh sedang dalam kondisi tidak baik, orang tersebut bisa terkena penyakit cacar ular.

 

Contoh lainnya, adalah saat anak-anak yang terkena campak saat kecil lalu bisa sembuh. Ternyata, 30 tahun kemudian, sebagian dari mereka terkena radang otak yang menyebabkan kelumpuhan seumur hidup.

"Artinya, Covid-19 ini kita tidak tahu ke depannya ini nanti bisa menjadi apa. Jangan merasa bangga karena sudah terkena Covid-19 lalu sembuh. Saat ini orang yang pernah tertular Covid-19 dipantau terus," tutur Jane.

"Tahun depan apa yang terjadi, dua tahun hingga 10 tahun lagi semua masih diteliti," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com