Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Doni Monardo Minta Masyarakat Pertahankan Semangat Memerangi Covid-19

Kompas.com - 23/11/2020, 15:24 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Satgas Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal (Letjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Doni Monardo mengajak berbagai elemen masyarakat lain mempertahankan semangat memerangi Covid-19,

"Hal itu harus terus dilakukan karena semua belum tahu kapan Covid-19 berakhir," ujar Doni dalam Rapat virtual Satgas Penanganan Covid-19, Minggu (22/11/2020).

Doni memaparkan, Indonesia pernah menekankan angka Covid-19 hingga sampai pada titik terendah pada September lalu yang berjumlah 41.000 kasus.

"Namun sayangnya, hari-hari ini naik-naik ke posisi 63.696 korban, baik yang ringan, sedang, berat, maupun kritis. Bahkan angka kematian saat ini lebih dari 15.000 orang." tuturnya.

Baca juga: Beredar Foto Paket Bantuan Berlogo BNPB untuk Kampanye Pilkada Surabaya, Ini Klarifikasinya

Melihat perkembangan terakhir itu, Doni mengajak masyarakat untuk prihatin terhadap peningkatan kasus, terutama di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

"Dua hari terakhir Jakarta mencapai rekor tertinggi," kata Doni seperti dalam keterangan tertulisnya yang Kompas.com terima, Senin (23/11/2020).

Angka positif terakhir Jakarta, lanjut Doni, mencapai 1.579 korban, padahal sebelumnya di bawah 1.000 bahkan beberapa waktu lalu pernah di bawah 800 kasus per hari.

Baca juga: Pasien Covid-19 Melonjak Drastis, Pemkot Salatiga Tambah Ruang Isolasi dan Relawan

Oleh karenanya, untuk mencegah terjadinya penambahan kasus, Doni berharap, pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 terus ditingkatkan.

Menurut dia, masyarakat perlu diberi pemahaman tentang penularan Covid-19 dan proses transmisinya, apakah lewat aerosol atau droplet.

“Edukasi dan sosialisasi terus kita lakukan tanpa henti, termasuk upaya mencegah terjadinya kerumunan," imbuhnya.

Hindari kerumunan massa

Lebih lanjut Doni menegaskan, komitmen menyelamatkan jiwa manusia harus ditempatkan pada posisi tertinggi.

"Semua yang mengancam keselamatan jiwa manusia harus kita hindari. Termasuk kegiatan pengumpulan massa," tegasnya.

Senada dengan Doni, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan terjadinya kerumunan massa yang memperbesar risiko penularan Covid-19 dan menyerukan kasus serupa tidak terulang.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Nadjamuddin Ramly mengatakan, peristiwa kerumunan itu, tak ubahnya seperti hendak menghancurkan kerja keras semua pihak dalam 10 bulan terakhir dalam menanggulangi Covid-19.

Wasekjen MUI Nadjamuddin Ramly dalam Rapat virtual Satgas Penanganan Covid-19, Minggu (22/11/2020).Dok. Humas BNPB Wasekjen MUI Nadjamuddin Ramly dalam Rapat virtual Satgas Penanganan Covid-19, Minggu (22/11/2020).

Ramly mengatakan, untuk mencegah kejadian serupa, MUI berkomitmen terus mendukung dan meminta Satgas mengedepankan aksi penyelamatan jiwa manusia.

Baca juga: Sejumlah Pegawai Positif Covid-19, Kantor Lurah Petamburan Masih Ditutup

Halaman:


Terkini Lainnya

Memahami Putusan DKPP kepada KPU soal Pendaftaran Gibran di Pilpres 2024

Memahami Putusan DKPP kepada KPU soal Pendaftaran Gibran di Pilpres 2024

Nasional
Mundur atau Tetap Bertahan, Pilihan bagi Anwar Usman

Mundur atau Tetap Bertahan, Pilihan bagi Anwar Usman

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak Para Advokat di Sidang Pilpres MK | Jokowi Pesimistis Pemerintah Menang Banding di WTO

[POPULER NASIONAL] Anak Para Advokat di Sidang Pilpres MK | Jokowi Pesimistis Pemerintah Menang Banding di WTO

Nasional
Tanggal 1 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com