KOMPAS.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal (Letjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Doni Monardo mengatakan, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak pelacakan kontak.
“Sebab, penanganan kesehatan adalah sebuah kerja kemanusiaan,” ujar Doni dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (22/11/2020).
Oleh karenanya, lanjut Doni, tenaga kesehatan hendak memastikan gejala sakit dikenali lebih awal dan demikian juga dengan riwayat kontak pasien.
"Semakin cepat diketahui, penularan lebih luas bisa dicegah. Ini karena mayoritas penderita Covid-19 adalah orang tanpa gejala (OTG),” tutur Doni seperti dalam keterangan tertulisnya yang Kompas.com terima.
Baca juga: Ketua Satgas Covid-19 Minta Petugas Kesehatan Melakukan Pendekatan Persuasif
Menurut Doni, titik paling krusial saat ini dalam memperkecil risiko kematian akibat Covid-19 dengan menjaga agar pasien tidak berpindah fase atau kategori sakit.
Selain itu, diusahakan pula bagi pasien agar tetap dengan gejala ringan sehingga lebih mudah disembuhkan.
“Ini adalah prioritas dokter dan tenaga kesehatan sekarang, apalagi dalam seminggu terakhir tingkat penularan cenderung meningkat,” papar Doni.
Lebih lanjut, Doni menjelaskan, kasus baru Covid-19 di Indonesia pada Sabtu (21/11/2020) yang tercatat mengalami peningkatan sebesar 4.998 dalam sehari.
Baca juga: Satgas Covid-19 Imbau Masyarakat Tebet, Petamburan, dan Megamendung Tes PCR
Adapun Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta tercatat sebagai provinsi tertinggi penyumbang kasus, yakni mencapai 1.579 atau 31,6 persen dari kasus nasional. Kenaikan angka ini menyusul berbagai kasus kerumunan di wilayah.
“Dengan tambahan kasus pada Sabtu, tercatat 493.308 orang terkonfirmasi positif, sedangkan 413.955 di antaranya sembuh atau sekitar 83,9 persen,” terang Doni.
Sementara itu, kata Doni, total pasien meninggal sebanyak 15.774 orang, bertambah 96 orang dibandingkan total pasien meninggal sehari sebelumnya.
“Pasien meninggal di seluruh dunia telah mencapai 1,39 juta jiwa,” ujarnya.
Baca juga: Satgas Covid-19 Abai Prokes, 25 Dokter Ancam Tak Terima Pasien Corona Baru
Dalam kesempatan tersebut Doni menyampaikan, salah satu cara memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah dengan melakukan testing (pemeriksaan), tracking (pelacakan) dan treatment (perawatan) (3T) yang tepat kepada pasien yang tertular.
“Namun, pemeriksaan dan pelacakan ternyata tidak mudah dilakukan karena terjadi penolakan di masyarakat,” ungkapnya.
Doni menduga, fenomena ini terjadi karena di masyarakat masih berkembang stigma negatif bagi penderita Covid-19 takut divonis tertular.