Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Tugas Diplomasi Indonesia di Masa Pandemi adalah Akses Vaksin Covid-19

Kompas.com - 19/11/2020, 13:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia memiliki tugas penting terkait diplomasi di masa pandemi yaitu membuka akses vaksin Covid-19.

"Kalau kita bicara mengenai tugas diplomasi dalam kaitannya vaksin, terutama adalah untuk meratakan jalan, membuka akses terhadap komitmen vaksin yang sedang dikembangkan di dunia," kata Retno dalam acara virtual Jakarta Food Security Summit ke-5 tentang Strategi Ekspor Indonesia Saat dan Pasca Pandemi, Kamis (19/11/2020).

Ia menyebut bahwa saat ini dunia memang tengah memprioritaskan vaksin Covid-19.

Vaksin tersebut, jelasnya, diharapkan mampu memutus rantai penularan dan penghentian pandemi Covid-19.

Baca juga: Menlu Tekankan Pentingnya Kerja Sama Atasi Kejahatan Lintas Negara

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dunia tidak akan sehat sampai semua bagian dunia sehat. Artinya, semua masyarakat dunia harus berjuang bersama menghadapi pandemi global.

"Karena kita hidup di dalam dunia yang terkait satu sama lain," ujarnya.

Begitu juga, tambah dia, ekonomi tidak akan bangkit jika dunia belum mengalahkan pandemi.

Untuk itu, Retno menegaskan bahwa sejak awal diplomasi Indonesia terus menyuarakan pentingnya akses vaksin yang aman dan harga yang terjangkau.

"Vaksin multilateralism. Diplomasi Indonesia juga bergerak membuka jalan untuk mengamankan akses vaksin bagi Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Menlu: Indonesia Berharap AS Jadi Mitra Penting di Kawasan Indo-Pasifik

Diakuinya bahwa dunia saat ini tengah menghadapi masa sulit akibat pandemi Covid-19. Ia mengatakan, Covid-19 telah membuat krisis kesehatan yang berakibat pada keterpurukan ekonomi global.

Ia bercerita, minggu lalu tepatnya Kamis (12/11/2020), dirinya bersama Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-37 yang digelar secara virtual.

Dalam pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kerja sama terkait penanganan Covid-19. Ia menyampaikan bahwa Presiden Jokowi saat itu menuturkan pentingnya optimisme dan kerjasama global.

"Karena Indonesia masih yakin bahwa ini dengan optimisme dan kerjasama maka hasilnya akan lebih baik. Dan kita perlu terus menyampaikan pesan ini," ujarnya.

"Karena hanya dengan optimisme dan kerja sama, dunia bisa keluar sebagai pemenang bersama," sambung Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com