Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Bencana, Satgas Minta Tempat Pengungsian Disesuaikan Protokol Covid-19

Kompas.com - 18/11/2020, 09:16 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah dan Satgas daerah menyiapkan tempat pengungsian penduduk untuk mengantisipasi bencana alam yang berpotensi terjadi beberapa waktu ke depan.

Wiku meminta agar tempat pengungsian yang disiapkan disesuaikan dengan protokol kesehatan demi meminimalisasi terjadinya penularan Covid-19.

"Terkait hal tersebut Satgas berharap tempat-tempat pengungsian dapat direkayasa dengan baik agar selalu dalam keadaan layak dan bersih sehingga dapat mengurangi potensi penularan Covid-19 serta penyakit-penyakit lainnya," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik 17,8 Persen Pekan Ini, Satgas: Ini Peningkatan Signifikan

Kendati demikian, Wiku mengimbau masyarakat sebisa mungkin menghindari lokasi-lokasi pengungsian di tenda, kecuali jika terpaksa. Tempat penginapan terdekat dapat dijadikan alternatif lokasi pengungsian.

Wiku pun meminta agar warga menyiapkan masker cadangan, hand sanitizer dan alat makan pribadi di tempat pengungsian.

Selain itu, diharapkan tempat pengungisan didesain dapat menjaga jarak dan harus selalu ada petugas kesehatan di sekitar lokasi.

"Bagi masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak selama berada di lokasi pengungsian. Ingat, protokol kesehatan merupakan langkah penting dalam melindungi diri kita dan orang-orang terdekat dari Covid-19," ujar Wiku.

Menurut Wiku, pemerintah daerah juga harus melakukan pemantauan yang ketat, termasuk testing dan tracing jika dibutuhkan di lokasi pengungsian.

Harus ada koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan TNI, lalu Polri dan masyarakat untuk menghindari terjadinya Covid-19 klaster pengungsian.

"Mohon bagi daerah yang rawan bencana tersebut agar segera menghubungi BNPB atau BPBD daerah untuk mempersiapkan dan mengadakan segala perangkat peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan," kata Wiku.

Baca juga: Beda Pernyataan Jokowi, Terawan, dan Satgas soal Penanganan Covid-19...

Wiku menyebut, secara geologis dan hidrologis Indonesia rawan mengalami bencana alam yang diakibatkan curah hujan tinggi seperti banjir bandang, longsor, angin kencang, serta puting beliung maupun bencana lainnya seperti erupsi gunung berapi.

Oleh karenanya, penting bagi pemda dan masyarakat mewaspadai potensi bencana tersebut, apalagi dalam situasi pandemi seperti sekarang ini.

"Perlu diingat bahaya bencana alam ini akan dihadapi oleh banyak masyarakat Indonesia di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang cukup menyulitkan dan membawa bahaya tersendiri pada keselamatan masyarakat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com