Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Waspada Potensi Bencana Alam di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 17/11/2020, 19:50 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan potensi bencana alam yang mungkin terjadi beberapa waktu ke depan.

Secara geologis dan hidrologis, Indonesia rawan akan bencana yang disebabkan curah hujan tinggi seperti banjir bandang, longsor, angin kencang, hingga puting beliung. Ada pula potensi bencana lainnya, seperti erupsi Gunung Merapi.

Oleh karenanya, hal ini harus diantisipasi di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Kami Ingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana-bencana tersebut," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/11/2020). 

Baca juga: Waspada Bencana Alam, Cianjur Segera Bangun Gudang Logistik

"Perlu diingat bahaya bencana alam ini akan dihadapi oleh banyak masyarakat Indonesia di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang cukup menyulitkan dan membawa bahaya tersendiri pada keselamatan masyarakat," tutur dia.

Wiku mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah dan pihak terkait terus meningkatkan koordinasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana tersebut.

Selain itu, Satgas Covid-19 juga telah mengimbau agar pemda menyiapkan rencana tersendiri lantaran saat ini mitigasi bencana harus disesuaikan dengan pandemi virus corona.

"BNPB juga sudah menyusun contingency plan dan mitigasi risiko untuk meminimalisir kerugian bahkan korban jiwa pada sektor terdampak," ujarnya. 

Baca juga: Peta Bencana Alam Banten Akhir 2020: Tangerang Raya hingga Cilegon Rawan Banjir, Lebak dan Pandeglang Rawan Tsunami

Wiku meminta agar lokasi pengungsian yang disiapkan dapat meminimalisasi risiko penularan Covid-19. Untuk itu, Satgas berharap, tempat-tempat pengungsian dapat direkayasa dengan baik agar selalu dalam keadaan layak dan bersih.

Masyarakat pun diimbau untuk menghindari lokasi-lokasi pengungsian di tenda jika tidak terpaksa. Selain itu, tempat-tempat penginapan terdekat dapat dimanfaatkan sebagai lokasi pengungsian.

Di pengungsian, harus dipastikan masyarakat punya masker cadangan, hand sainitizer dan alat makan pribadi. Tempat evakuasi pun harus didesain dapat menjaga jarak dan selalu ada petugas kesehatan di sekitar pengungsian.

"Kami meminta pemerintah daerah khususnya di daerah rawan bencana untuk segera menyiapkan segala peralatan dan fasilitas sesuai dengan protokol kesehatan," kata Wiku.

Baca juga: Tekan Penularan Covid-19, Pemda Diminta Tanggulangi Bencana Alam dengan Protokol Kesehatan 

"Bagi masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak selama berada di lokasi pengungsian. Ingat protokol kesehatan merupakan langkah penting dalam melindungi diri kita dan orang-orang terdekat dari Covid-19," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com