Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Terawan Klaim Angka Kesembuhan Covid-19 RI di Atas Rata-rata Dunia

Kompas.com - 17/11/2020, 13:07 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengklaim angka kesembuhan pasien Covid-19 di Tanah Air lebih tinggi dari rata-rata dunia.

Menurut data Kemenkes, hingga 16 November 2020, kasus sembuh mencapai 84,2 persen dengan jumlah kasus aktif 12,72 persen. Sementara itu, dia mengatakan rata-rata kasus sembuh global yaitu 69,56 persen.

"Kalau kita bandingkan angka kesembuhan di Indonesia 84,02 persen sedangkan kesembuhan dunia hanya 69,56 persen," kata Terawan dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Menkes: Sasaran Vaksin Covid-19 untuk 107 Juta Orang, 70 Persen Penerima Mandiri

Ia pun menyatakan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menangani Covid-19.

Menurut Terawan, pengetesan, pelacakan, dan penelusuran terus dilakukan pemerintah.

Di lain sisi, dia mengingatkan masyarakat agar tetap patuh protokol kesehatan, yaitu dengan mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.

"Berbagai upaya telah ditempuh untuk memerangi penyebaran virus ini dan kita harus terus meningkatkan upaya untuk dapat menghambat dan bahkan menghentikan penularan," ucapnya.

Selain itu, dia melaporkan obat-obat untuk merawat pasien Covid-19 telah diadakan dan didistribusikan ke seluruh dinas kesehatan tingkat provinsi dan 792 rumah sakit rujukan.

Terawan mengatakan, Kemenkes juga menerapkan relaksasi perizinan agar akses terhadap alat kesehatan makin mudah.

Mantan direktur utama Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto itu memaparkan, hingga 14 November 2020, produsen masker meningkat hingga 796,15 persen yang dari semula hanya 26 industri menjadi 233 industri.

Baca juga: Kasus Covid-19 Tiga Daerah di Banten Meningkat, Satgas: Dampak Libur Panjang

Kemenkes juga menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan untuk pengembangan potensi dalam negeri dalam pemenuhan kebutuhan alat kesehatan lain, seperti rapid test dan ventilator.

"Hasilnya sampai 14 November 2020 terdapat 14 produk rapid test dan 13 produk ventilator produksi dalam negeri," tuturnya,

"Untuk menjamin produk alkes di peredaran telah dilakukan pengawasan post-market yang meliputi inspeksi sarana dan pengujian produk," kata Terawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com