Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan WNI yang Disekap dan Dianiaya Agen PMI di Malaysia Dibebaskan

Kompas.com - 16/11/2020, 15:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang disekap dan dianiaya oleh seorang agen pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia berhasil dibebaskan.

Kedelapan orang tersebut berhasil dibebaskan oleh kepolisian Kota Miri dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Kuching, Malaysia.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Senin (16/11/2020), KJRI Kuching yang bekerja sama dengan kepolisian Kota Miri, mengungkap dugaan praktek tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan potensi korban mencapai 14 WNI.

"Kepolisian Malaysia melakukan operasi pembebasan PMI dan berhasil membebaskan delapan PMI yang tersisa pada 14 November 2020," tulis KBRI Kuching, dalam situs tersebut.

Baca juga: 8 Pekerja Migran Indonesia Dibebaskan dari Penyekapan di Sarawak

Berdasarkan keterangan polisi, KBRI menyatakan, para PMI yang dibebaskan adalah perempuan berumur antara 35 sampai 58 tahun.

Kemudian, polisi juga melakukan penangkapan terhadap seorang perempuan dari agen tersebut dengan tuduhan TPPO.

Dari keterangan KJRI Kuching tersebut, saat ini kedelapan WNI yang berhasil dibebaskan berada dalam perlindungan dan diamankan pihak kepolisian kota Miri.

"PMI yang berhasil diselamatkan hanya ada 8 orang, sedangkan sisanya menurut tersangka sudah dipulangkan ke Indonesia," tulis keterangan tersebut.

Baca juga: KBRI Minta Kemlu Singapura Tindaklanjuti Informasi Kekerasan yang Diterima Pekerja Migran Indonesia

Mereka akan menerima penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.

Dalam rangka menuntaskan kasus tersebut, Indonesia melalui KJRI Kuching juga akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Termasuk memastikan penyelesaian kasus dan terus memberikan bantuan dan perlindungan kepada 8 PMI tersebut," tulis situs tersebut.

Adapun kasus penyekapan dan penganiayaan tersebut dilaporkan oleh Serikat Buruh Migran Indonesia Sambas pada tanggal 5 November 2020.

 

Mereka melaporkan bahwa telah terjadi penyekapan dan penganiayaan terhadap 14 PMI oleh seorang agen PMI warga Sarawak di Miri, Malaysia.

Atas kasus tersebut, KJRI Kuching pun bertindak cepat dan berkoordinasi dengan kepolisian Sarawak dan kepolisian kota Miri untuk mengumpulkan data dan bukti-bukti adanya TPPO.

KJRI Kuching pun melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait termasuk sebagian korban.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan kejelasan keberadaan dan kondisi korban yang sebenarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Heran 'Amicus Curae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com