KOMPAS.com - Kembali diberlakukannya masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah, bukan menjadi jaminan daerah tersebut telah seratus persen terbebas dari risiko Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan, PSBB transisi diterapkan berkat adanya perkembangan positif dalam penanganan Covid-19 di daerah tersebut.
"PSBB transisi didasarkan pada perkembangan penanganan yang sudah lebih baik, tercermin dari menurunnya kasus positif, meningkatnya angka kesembuhan dan angka kematian yang dapat ditekan," ujar Wiku, seperti dimuat covid19.go.id, Kamis (12/11/2020).
Meski begitu, ia mengatakan bahwa protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan masyarakat. Terutama melalui penerapan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan guna memutus rantai penyebaran virus.
Baca juga: Satgas: Senjata Utama Memutus Penularan Covid-19 adalah Maksimalkan 3M
"Tahap PSBB transisi masyarakat tetap harus berpedoman pada 3M serta ketentuan lainnya bertujuan memutus mata rantai penularan," lanjut Wiku melalui keterangan pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).
Satgas Covid-19, lanjut Wiku, mengimbau pemerintah daerah untuk mempertimbangkan kembali pembukaan beberapa sektor yang dapat menimbulkan kerumunan.
"Oleh karena itu, tahapan prinsip pembukaan sektor berdasarkan Covid-19 ini, perlu sangat hati-hati serta terus dievaluasi keadaannya di lapangan," jelas Wiku.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Satgas Covid-19 turut mengimbau masyarakat untuk tidak berkerumun dan menghindari kerumunan.
Baca juga: 39 Persen Kasus Covid-19 dari Klaster Keluarga, Anies: Jangan Longgarkan 3M Saat Bersama Orang Dekat
Ini karena ketika berkerumunan protokol kesehatan akan sulit dilakukan, terutama jika tidak menggunakan masker. Potensi penularan sangat mungkin terjadi.
Untuk itu, Wiku kembali berpesan agar masyarakat tidak lupa menerapkan protokol 3M dalam kehidupan sehari-hari, guna mencegah tertular atau menularkan virus Covid-19.
Apalagi grafik penularan masih tergolong tinggi di berbagai daerah, serta masih banyak masyarakat yang abai dan tidak menerapkan protokol kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.