Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mensos Nyatakan Penyaluran BST Diperpanjang hingga Juni 2021

Kompas.com - 13/11/2020, 21:03 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengatakan, bantuan sosial tunai (BST) akan diperpanjang hingga Juni 2021.

“Terkait besaran nilai bantuan akan menjadi Rp 200.000 per keluarga penerima manfaat (KPM). Namun, hal itu masih dalam pengkajian,” ujar Juliari.

Pernyataan itu ia sampaikan usai menghadiri kegiatan penyaluran BST Kementerian Sosial (Kemensos) di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (13/112020).

Mensos Juliari menjelaskan, besaran nilai bantuan bisa disesuaikan menjadi Rp 300.000 per KPM. Hasil akhir tergantung keputusan Presiden.

Baca juga: Antisipasi Peningkatan Jumlah Warga Miskin, Kemensos Susun Program Terencana

“Kami mengusulkannya Rp 300.000. Mudah-mudahan disetujui," kata Juliari, seperti dalam keterangan tertulisnya yang Kompas.com terima.

Lebih lanjut Juliari mengatakan, sebelumnya nilai BST gelombang pertama sebesar Rp 600.000 per KPM sudah dibagikan selama tiga tahap, pada April - Juni 2020.

“Sedangkan gelombang II sebesar Rp 300.000 per KPM dibagikan selama 6 tahap dari Juli - Desember 2020,” jelasnya.

Penyaluran BST di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (13/112020).


Dok. Febri - Renjana Pictures Penyaluran BST di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (13/112020).

Nilai bantuan tersebut, kata Juliari, disesuaikan karena situasi krisis membaik dan harga mulai stabil.

Baca juga: Hari Pahlawan, Kemensos Beri Bantuan ke Keluarga Pahlawan Nasional dan Perintis Kemerdekaan

"Semoga BST dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan pokok keluarga," katanya.

Program BST sendiri sangat berarti bagi warga kurang mampu yang turut terdampak akibat pandemi Covid-19. Terutama untuk membeli kebutuhan pangan sehari-hari.

Seperti yang dirasakan salah satu KPM dari Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Santi Indriasi.

Ibu rumah tangga yang kesehariannya berjualan kopi di Kantor Pengadilan Tinggi Kota Medan ini merasakan betul dampak Covid-19.

Baca juga: Apresiasi Jasa Para Pejuang, Kemensos Beri Tunjangan kepada 587 Pahlawan

Selama pandemi, usaha kopinya menurun. Bahkan, pelanggan yang biasa memesan kopinya juga semakin jarang dijumpai.

Meskipun usahanya turun, dia tetap harus mengeluarkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari.

“Sebelum pandemi, pendapatan saya bisa Rp 100.000 – Rp 200.000 per hari. Namun semenjak pandemi, pendapatan saya hanya Rp 50.000 per hari,” ujar Santi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com