JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj berharap kekuatan masyarakat sipil mampu menjaga dan merawat kerukunan di Tanah Air.
Pasalnya, kata dia, saat ini di Indonesia kerukunan suku dan budaya sudah selesai sehingga tinggal dipelihara dengan baik.
"Alhamdulillah kita sudah seleai dan tinggal memelihara, memperkuat, meningkatkan lagi satu-kesatuan kita. Alhamdulillah sudah tidak ada masalah perbedaan suku, budaya, kelompok. Tinggal kita pelihara," ujar Said Aqil di acara penandatanganan MoU Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kemenko PMK, Kamis (12/11/2020).
Baca juga: Katib Aam PBNU Sebut Ketegangan di Dunia Disebabkan Masalah Ideologi
Said mengatakan, sudah sejak lama masalah kerukunan di Indonesia selesai dan mapan.
Menurut dia, saat ini tidak ada sekat lagi untuk masalah suku yang dapat terlihat dari kehidupan sehari-hari.
Mulai dari kehidupan perkantoran, organisasi masyarakat, partai, klaster perumahan, hingga besanan.
Termasuk, kata dia, apabila dibandingkan dengan Timur Tengah, permasalahan suku di Indonesia sudah tidak ada lagi.
Namun diakuinya, jika permasalahan agama hingga saat ini terkadang masih muncul.
Baca juga: PBNU: Banyak Kegiatan Maulid Nabi Dilakukan Secara Daring
"Tugas kita semua sebagai kekuatan civil society, NU, Muhammadiyah menjaga, merawat, meningkatkan yang sudah kita warisi dari leluhur dan selesai jadi satu bangsa yang mapan. Perbedaan suku sama sekali tidak masalah," kata Said.
Adapun PBNU bersama Muhammadiyah, PGRI, dan Forum Rektor menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk mengimplementasikan program Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.