Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Pfizer Disebut Efektif Cegah Covid-19, Pemerintah Masih Pelajari

Kompas.com - 11/11/2020, 11:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat mengatakan, belum ada rencana pemerintah untuk membeli vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer.

Pemerintah masih akan mempelajari perkembangan terbaru dari vaksin yang disebut efektif mencegah Covid-19 itu.

"Belum ada (rencana pembelian). Masih dipelajari," ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: WHO: Vaksin Covid-19 Pfizer Menjanjikan, tapi Ada Tantangan Cold Chain

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer membawa angin segar di tengah pandemi yang kian menginfeksi lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia.

Raksasa farmasi asal Amerika Serikat tersebut pada Senin (9/11/2020) mengumumkan bahwa vaksin virus corona yang dikembangkan bersama mitra mereka dari Jerman, BioNTech, 90 persen efektif mencegah Covid-19.

Dalam uji coba fase 3, vaksin yang telah disuntikkan pada 43.538 relawan menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Pfizer dan BioNTech mengungkapkan, di antara sejumlah peserta uji coba tersebut, hanya 94 relawan yang terindentifikasi terpapar virus SARS-CoV-2 setelah mendapat suntikan dosis kedua vaksin atau plasebo, seperti dikutip dari Nature, Selasa (10/11/2020).

Kendati perusahaan farmasi ini tidak menunjukkan berapa banyak kelompok plasebo atau di antara relawan ini mendapat vaksin, mereka mengatakan bahwa pembagian kasus di antara kelompok telah menunjukkan vaksin tersebut lebih dari 90 persen efektif mencegah penyakit.

Baca juga: Vaksin Corona Pfizer Diklaim Tunjukkan Hasil Positif, Bagaimana Perkembangan Vaksin Lainnya?

Hal itu diukur setidaknya setelah satu minggu peserta menerima dosis kedua vaksin Covid-19 tersebut, dan tiga minggu setelah disuntik dosis pertama.

Uji coba ini akan berlanjut hingga tercapai 164 kasus Covid-19 yang terdeteksi, sehingga perkiraan awal keefektifan vaksin dapat berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com