Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Satuan Nubika TNI, Pengamat Nilai Tak Perlu Ada di Setiap Matra

Kompas.com - 10/11/2020, 18:35 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LSPSSI) Beni Sukadis menilai, rencana pembentukan satuan nuklir, biologi, kimia (nubika) di lingkungan TNI harus mempunyai misi dan fungsi yang jelas.

"Yang perlu dipikirkan soal misi dari satuan ini harus fungsional, bukan sekadar didirikan tanpa ada komitmen kerja jangka panjang," ujar Beni melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (10/11/2020).

Wacana pembentukan satuan nubika dilontarkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam merespons pandemi Covid-19, baik di Indonesia maupun di dunia.

Baca juga: Dampak Covid-19 Sadarkan TNI Pentingnya Miliki Satuan Antiserangan Biologi

Menurut dia, pandemi Covid-19 menyadarkan pentingnya mempunyai satuan antiserangan biologi.

Sementara itu, menurut Beni, misi satuan ini harus memiliki efek besar dalam membantu pemerintah menghadapi ancaman nubika di masa depan.

Sebab, tidak menutup kemungkinan nubika menjadi salah satu senjata pemusnah massal yang dapat mengancaman kehidupan manusia dan lingkungan.

Sejalan dengan itu, menurut Beni, rencana pembentukan satuan ini juga sebaiknya tak menambah beban mengingat terbatasnya anggaran militer saat ini.

Karena itu, pembentukan satuan tersebut idealnya terpusat di tingkat Mabes TNI tanpa perlu dikonsentrasikan di tiap-tiap matra TNI.

"Mengingat anggaran militer yang terbatas sebaiknya cukup satu organisasi di bawah Mabes TNI, yang lain hanya unit satuan kerja (satker) matra," kata dia.

Di sisi lain, Beni mengapresiasi rencana pembentukan satuan tersebut setelah menyadari efek penyebaran pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, pembentukan satuan ini diperlukan guna mencegah serangan virus melalui penggunaan senjata nubika.

"Merespons bukan saja karena Covid-19, tapi di masa depan senjata pemusnah massal atau WMD (weapons of mass destruction) memang ada," kata dia.

Baca juga: Penyebab Anggota TNI Dikeroyok Tukang Ojek, Kapolres: Dikira Melarikan Diri Usai Menyerempet Pejalan Kaki

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebutkan, penyebaran pandemi Covid-19, baik di Indonesia maupun secara global menyadarkan pentingnya mempunyai satuan antiserangan biologi.

"Kita juga melihat bahwa ancaman pandemi akhirnya membangunkan kita pentingnya kita memiliki satuan anti-serangan biologi, kita sebutlah nubika," ujar Panglima TNI dikutip dari kanal Youtube Puspen TNI, Senin (9/11/2020).

Hadi menyebut, masifnya penyebaran Covid-19 menjadi suatu bentuk serangan global yang mempunyai dampak terhadap semua lini kehidupan.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com