Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Partai Baru Berbasis Islam, Pengamat Sebut Ceruknya Sudah Banyak Diperebutkan

Kompas.com - 09/11/2020, 12:40 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai, besarnya pemilih muslim di Tanah Air membuat para tokoh Islam mendirikan partai berbasis agama.

Padahal, sudah banyak partai berbasis agama Islam yang didirikan di Indonesia.

Sebelum muncul Masyumi Reborn, sudah lebih dulu Partai Ummat yang dipimpin Amien Rais mendeklarasikan diri. Bahkan, sebelum itu juga sudah muncul partai baru bernama Gelora yang didirikan mantan petinggi dan kader PKS.

"Oleh karena itu, tak aneh dan tak heran, muncul Partai Ummat dan Partai Masyumi. Itu keniscayaan demokrasi yang membuka ruang kepada siapa pun untuk bisa mendirikan partai,” ujar Ujang saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/11/2020).

"Akan semakin ketat persaingan itu. Karena sudah ada PAN, PKS, PKB, PPP, PBB. Akan saling mengalahkan satu sama lain," kata dia.

Baca juga: Masyumi Reborn Dinilai Sulit Bertahan, Perlu Ikut Bersihkan Citra Partai Politik

Tidak hanya partai Islam, menurut Ujang, sejumlah partai nasionalis bahkan juga ikut mengambil ceruk suara pemilih Muslim, misalnya PDI-P dan Golkar.

"Banyak yang memiliki platform nasionalis-religius. Ini juga sebagai bagian untuk ambil ceruk suara Muslim yang mayoritas," ujar Ujang.

Kendati demikian, Ujang menilai, sebanyak apa pun partai yang berbasis agama yang akan menang adalah mereka yang memiliki strategi dan pendekatan yang tepat kepada rakyat.

"Bergantung pada program-program yang ditawarkan pada publik, apakah sama programnya dengan partai lain ataukah memiliki diferensiasi," ucap Ujang.

Menurut Ujang, Partai berbasis agama ataupun partai berbasis nasionalis sama-sama butuh effort dan perjuangan yang keras.

Baca juga: Gerindra Ragukan Masyumi Reborn Kelanjutan Masyumi Sebelumnya

Apalagi, mereka perlu memenangkan suara yang didominasi oleh kaum muda.

"Untuk bisa mendekati kaum muda (milenial). karena pemilih ke depan akan didominasi kaum milenial pendekatan dan paradigmanya harus baru. Dan harus mampu meraih simpati rakyat secara umum," kata Ujang.

"Caranya bisa dengan mengusung isu dan membuat program yang pro rakyat," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com