Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: 6 Nama Calon Penerima Gelar Pahlawan Berdasarkan Rapat Dewan

Kompas.com - 06/11/2020, 22:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara menyatakan terpilihnya enam nama calon penerima gelar pahlawan nasional berdasarkan hasil rapat Dewan Gelar.

Hal itu disampaikan Juliari saat ditanya alasan terpilihnya keenam nama calon penerima gelar pahlawan nasional yakni Sultan Baabullah, Mahcmud Singgirei Rumagesan, Jenderal Polisi Purnawirawan Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Arnold Mononutu, Mr Sutan Mohammad Amin Nasution, dan Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi.

"Setelah diproses oleh tim penilai (independen) yang dibentuk Kemensos (diketuai Kepala Perpustakaan Nasional), Kemensos kemudian mengajukan 20 nama kepada Presiden melalui Dewan Gelar yang diketuai Menko Polhukam (Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan)," kata Juliari kepada Kompas.com, Jumat (6/11/2020).

Baca juga: Kemensos Sempat Terima 20 Usulan Nama Calon Pahlawan Nasional Tahun Ini

"Dipilih enam nama adalah hasil rapat dari Dewan Gelar tersebut yang kemudian diserahkan kepada Presiden," lanjut dia.

Ia menambahkan, pemilihan enam nama tersebut dilakukan dalam rapat Dewan Gelar yang dipimpin Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

"Mungkin yang paling pas ditanya (alasan memilih enam nama) adalah Pak Menko Polhukam sebagai Ketua Dewan Gelar," lanjut dia.

Adapun Sultan Baabullah berasal dari Provinsi Maluku Utara dan Mahcmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat.

Penganugerahan terhadap keduanya merupakan yang pertama bagi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat karena sebelumnya tidak memiliki pahlawan nasional.

Baca juga: Ada 1.037 Tiket KA Gratis Khusus Guru dan Nakes Memperingati Hari Pahlawan

Kemudian Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo yang berasal dari DKI Jakarta merupakan Kapolri pertama.

Selanjutnya, Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara merupakan tokoh pergerakan dan pernah menjadi Menteri Penerangan era Presiden Soekarno.

Lalu, Sutan Mohammad Amin Nasution yang berasal dari Sumatera Utara juga merupakan salah satu tokoh Sumpah Pemuda. Terakhir, Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi berasal dari Provinsi Jambi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com