JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman, memberikan tanggapan atas undangan Badan Kesehatan Dunia (WHO) kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto untuk mengikuti konferensi pers bersama.
Dia menilai, undangan itu dikarenankan Indonesia dianggap sukses menerapkan review intra-aksi (intra action review/IAR) Covid-19.
"Bila dilihat isi suratnya tidak ada pernyataan keberhasilan Indonesia dalam pengendalian pandemi. Hanya mengakui keberhasilan indonesia dalam mengadakan kegiatan IAR," ujar Dicky saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Saat WHO Undang Menkes Terawan Bicara Penanganan Pandemi Covid-19...
Dicky menjelaskan, kegiatan IAR adalah mekanisme monitoring evaluasi terkait salah satu pilar dalam peraturan kesehatan internasional (IHR) hasil revisi pada 2005.
Tujuannya, agar setiap negara bisa mawas diri terhadap capaian dan kekurangan dalam pengendalian pandeminya.
"Jadi undangan konferensi pers itu bukan dalam arti mengakui keberhasilan Indonesia dalam pengendalian pandeminya, tapi apresiasi karena telah melaksanakan kegiatan review IAR yang dianggap 'sukses'," ujar Dicky.
Baca juga: Menkes Terawan Diundang WHO Jadi Pembicara, Kemenkes Beberkan Alasannya
Lebih lanjut dia mengungkapkan, tujuan IAR ini juga tidak semata untuk mendapat pengalaman keberhasilan, tetapi juga pengalaman tantangan atau hambatan atau kegagalan dalam menangani Covid-19.
"Nantinya, hasil IAR adalah untuk merefleksikan tindakan yang sedang dilakukan untuk mempersiapkan dan menanggapi wabah Covid-19 di tingkat nasional, untuk mengidentifikasi praktik terbaik saat ini, kesenjangan, masalah dan pelajaran," ujar Dicky.
"Juga untuk mengusulkan tindakan korektif agar meningkatkan dan memperkuat tanggapan yang berkelanjutan dalam pandemi Covid-19. Selain itu, temuan dan rekomendasi IAR dapat berkontribusi untuk peningkatan manajemen keadaan darurat," tuturnya.
Baca juga: Jumat Sore, Terawan, WHO, dan 3 Menkes Negara Lain Paparkan Penanganan Covid-19
Idealnya, kata Dicky, negara yang berhasil menangani pandemi Covid-19 seperti Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, China, Vietnam bisa melaporkan hasil IAR-nya sebagai pembelajaran untuk negara lain.
"Namun tentu juga akan bermanfaat untuk melihat hasil IAR dari negara yang masih struggle seperti Indonesia. Sehingga dapat diketahui tantangan dan rekomendasi ke depan dari para ahli," ujar dia.