Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi I: Klaim Trump Menang Pilpres AS Dapat Timbulkan Ketegangan Politik

Kompas.com - 05/11/2020, 11:52 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Willy Aditya mengatakan, klaim dini Presiden Donald Trump memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) dapat menimbulkan ketegangan politik.

Apalagi, menurut Willy, klaim itu dibarengi dengan tudingan bahwa ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilpres AS.

"Klaim kemenangan yang terlalu dini dari seorang kandidat akan membuat ketegangan politik. Semestinya Trump tetap bersandar pada aturan-aturan yang telah ditetapkan," kata Willy dalam keterangan pers, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Hasil Pilpres AS 2020 Trump vs Biden

Willy mengatakan, klaim kemenangan Trump ini melanggar tradisi Pilpres AS. Trump diketahui berjanji akan membawa proses pemilu ini ke Mahkamah Agung AS.

"Trump mempermasalahkan penghitungan suara yang berasal dari surat suara yang dikirim melalui pos. Padahal pengadilan AS sendiri sudah memerintahkan untuk memastikan legalitas surat suara pos dan menghitungnya secara hati-hati sesuai aturan. Klaim kemenangan terlalu dini ini melanggar kebiasaan, dan bisa bahaya," tutur Willy.

Baca juga: Update Pilpres AS: Trump Mengaku Dicurangi, Biden Semakin Unggul

Politisi Partai Nasdem itu berpendapat sikap Trump sangat ceroboh. Selain itu, Willy menilai Trump juga seolah tidak mampu menerima hasil pilihan rakyat AS.

"Klaim Trump adalah langkah politik spontan yang melihat dinamika hasil pilpres berkebalikan dari harapannya. Namun sebagai negarawan tindakan demikian akan membuat keresahan," ucapnya.

Saat ini penghitungan suara belum selesai. Trump dan capres Partai Demokrat Joe Biden bersaing ketat untuk mendapatkan 270 dari 538 electoral college untuk duduk di kursi kepresidenan.

Baca juga: Pilpres AS: Biden Ungguli Penghitungan Sementara Suara, Trump Kirim Serangkaian Tuntutan Hukum

Willy menegaskan Indonesia akan menghormati apapun hasil Pilpres AS. Menurutnya, hasil Pilpres AS tidak akan berdampak langsung terhadap kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif.

Namun, ia berharap kerja sama Indonesia-AS dapat terus dibangun atas dasar saling menghormati dan kemanfaatan bersama.

"Sebagai bangsa berdaulat, Indonesia tentu tidak terpengaruh dengan apapun hasil pemilu di Amerika. Landasan politik luar negeri yang bebas aktif sudah sangat cukup untuk menjadi dasar bagi kita untuk membangun atau tidak membangun kerja sama dengan negara lain," kata Willy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com