Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jadi Tuan Rumah Olimpiade Bukan untuk Gagah-gagahan

Kompas.com - 04/11/2020, 10:14 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARATA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, sejak tahun 2018, Indonesia telah secara resmi mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.

Jokowi menyebutkan, menjadi tuan rumah olimpiade bukan merupakan ajang untuk "gagah-gagahan", melainkan demi menaikkan citra bangsa.

"Bahwa untuk menjadi tuan rumah olimpiade ini bukan sesuatu untuk gagah-gagahan, tapi salah satu cara untuk meningkatkan citra dan martabat bangsa," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Modal Penyelenggaraan Asian Games 2018, Indonesia Siapkan Diri ke Olimpiade

Jokowi mengatakan, untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, Indonesia harus bersaing dengan Australia, Jerman, unifikasi Korea, Qatar, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan India.

Oleh karena itu, pencalonan ini seharusnya menjadi momentum untuk menata diri dan memperbaiki berbagai hal yang selama ini masih kurang.

Mulai dari penyiapan infrastruktur keolahragaan, peningkatan prestasi atlet, hingga kemampuan visibilitas global sebagai kota penyelenggara.

Menurut Jokowi, International Olympic Committee (IOC) telah menetapkan norma baru terkait penyelenggaraan Olimpiade 2032, yakni tuan rumah diminta lebih sederhana dan hemat biaya.

Baca juga: Indonesia Tuan Rumah Kualifikasi Dayung Olimpiade Tokyo

"Saya kira ini baik, dan norma baru ini penting untuk dipelajari dan adaptasi. Kelihatannya filosofi yang baru ini olimpiade bukan lagi untuk menunjukkan biar kemewahan, tetapi sejauh mana kreativitas, inovasi itu bisa dilakukan dalam mengimplementasikan norma baru yang diharapkan lebih hemat biaya dan lebih sederhana," ujarnya.

Jokowi pun meminta agar peta jalan (roadmap) pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 betul-betul disiapkan dengan baik.

Berdasarkan timeline yang telah ditetapkan IOC, proses seleksi akan dimulai selambat-lambatnya tahun 2023. Adapun penentuan tuan rumah ditetapkan pada 2024.

"Ini yang perlu saya kira roadmap-nya perlu disiapkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com