JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, harus dicari keseimbangan untuk menyelamatkan aspek kesehatan dan ekonomi dari pandemi Covid-19.
Menurut Tito, kedua aspek tersebut harus sama-sama diselamatkan dan tidak boleh ada yang dikorbankan.
"Harus dicari rumusan balancing, rumusan keseimbangan menyelamatkan kedua-duanya," kata Tito dalam acara peluncuran buku 'KKN Tematik Covid-19' yang disiarkan secara daring, Rabu (28/10/2020).
Tito memahami aspek kesehatan harus menjadi prioritas utama, namun tidak berarti harus mengorbankan ekonomi.
Baca juga: Mendagri: Kesehatan dan Ekonomi Harus Diselamatkan dari Dampak Pandemi Covid-19
Ia melanjutkan, tertekannya ekonomi akibat pandemi akan berdampak pada bertambahnya pengangguran dan penduduk miskin.
"Oleh karena itu, dua-duanya harus diselamatkan," ujar dia.
Diketahui, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Berdasarkan data pemerintah hingga Selasa (27/10/2020) pukul 12.00 WIB tercatat ada penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 3.520 orang.
Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 396.454 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Baca juga: Jokowi: Penemuan Vaksin Sangat Penting untuk Tangani Krisis Kesehatan dan Ekonomi
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo pun mengatakan, krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di semua negara ibarat komputer.
Sama seperti komputer yang bisa macet, ekonomi negara pun bisa macet (hang) karena adanya gangguan teknis yang tidak diduga-duga datangnya. Untuk itu, semua negara perlu mematikan "komputer"-nya sesaat agar pengoperasian kembali lancar.
"Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan restart, harus melakukan rebooting. Semua negara punya kesempatan men-setting ulang sistemnya," kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraan, Jumat (14/8/2020).
Jokowi menyatakan, krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa menjadi peluang dan momentum bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.