JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengingatkan umat Islam tidak memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan seremonial yang menghadirkan banyak orang atau berkerumun.
Sebab, saat ini Indonesia masih menghadapi musibah pandemi Covid-19.
"Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad sebaiknya tidak dilakukan seremonial yang menghadirkan banyak orang," kata Mu'ti kepada Kompas.com, Selasa (27/10/2020).
Baca juga: Jelang Maulid Nabi, Menag: Perbanyak Shalawat dan Patuhi Protokol Kesehatan
Mu'ti menyarankan agar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan khidmat dan meneladani sifat Nabi Muhammad.
Menurut dia, Nabi Muhammad SAW adalah pribadi yang sangat sabar dan memiliki keteguhan dalam mengemban misi risalah, menghadapi kesulitan, dan menyelesaikan berbagai persoalan.
"Yang penting adalah usaha kita meneladani kehidupan Nabi Muhammad sebagai uswah dan qudwah, baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat," ujarnya.
Selama masa liburan panjang Mu'ti juga mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada sesuatu yang mendesak.
Ia menyarankan masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan dengan beristirahat di rumah.
"Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 sebaiknya kita tetap berhati-hati," ucap dia.
Baca juga: Soal Peringatan Maulid Nabi di Tengah Pandemi Corona, Ini Imbauan MUI...
Untuk diketahui, pemerintah menetapkan 28 dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sesuai Surat Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2020.
Sementara tanggal 31 Oktober dan 1 November 2020 jatuh pada hari Sabtu dan Ahad yang merupakan libur akhir pekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.