Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Ada 7.400 Orang Peneliti di Indonesia, Menristek: Kecil Sekali

Kompas.com - 26/10/2020, 14:04 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknolog Bambang Brodjonegoro menilai, peneliti di Indonesia masih sangat sedikit meski jumlahnya mencapai 7.400 orang.

Ia mengatakan, rasio jumlah peneliti per satu juta penduduk di Indonesia merupakan salah satu yang terendah di ASEAN.

"Riset dan inovasi itu tergantung human resources. Di Indonesia saat ini ada sekitar 7.400 peneliti, kelihatannya banyak tapi tadi, secara rasio itu kecil sekali," kata Bambang dalam acara Conference on Law and Human Rights 2020, Senin (26/10/2020).

Bambang menuturkan, dari 7.400 peneliti tersebut, hanya 15 persen di antaranya yang memegang gelar doktor.

Baca juga: 80 Persen Dana Riset Tergantung Pemerintah, Menristek: Kalau APBN Cekak, Risetnya Terbatas

Menurut Bambang, hal ini menjadi persoalan karena esensi program doktoral yang diselenggarakan perguruan tinggi adalah untuk mendorong penelitian.

"Karena doktor diharapkan jadi pimpinan yang me-lead penelitian, ternyata di indonesia itu 15 persen. Jadi artinya inisiatornya, pemimpinnya pun masih kurang," ujar Bambang.

Bambang melanjutkan, hal yang membuat jumlah peneliti di Indonesia terkesan banyak karena tak sedikit yang menganggap dosen yang berjumlah 308.607 orang juga merupakan seorang peneliti.

Padahal, kata Bambang, tidak semua dosen itu merupakan peneliti.

Baca juga: Jokowi Minta Peneliti Indonesia di Korea Pulang dan Bangun Tanah Air

Ia pun mengaku sempat berbincang dengan salah satu rektor Institut Teknologi Bandung yang menyebut jumlah dosen peneliti di ITB hanya 40 persen.

"Itu ITB, saya enggak bisa bayangkan di univeristas lain yang tradisi penelitiannya tdkk setinggi atau tidak seintens ITB," kata Bambang.

Bambang melanjutkan, di luar 7.400 peneliti, Indonesia juga memiliki 2.500 engineer atau perekayasa yang umumnya bekerja di Badang Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Jadi memang angka (jumlah peneliti) ini seolah-olah agak inflasi, inflasinya agak besar. Jadi sebenarnya sejujurnya, kita harus mengatakan, Indonesia sangat kekurangan peneliti," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com