Puan: DPR Dukung Diplomasi Menhan Prabowo Guna Kemajuan Alutsista

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, parlemen mendukung diplomasi yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam memperkuat kerja sama pertahanan internasional.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto melakukan rangkaian diplomasi ke Amerika Serikat pada Jumat (16/10/2020) dalam rangka memperkuat kerja sama pertahanan.

Tak hanya ke Amerika, Prabowo juga melawat ke negara-negara Eropa.

"Mendukung diplomasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam memperkuat kerja sama pertahanan internasional untuk mendukung kemajuan alutsista," kata Puan dalam Kuliah Umum Universitas Pertahanan secara virtual, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Survei IPI: Elektabilitas Ganjar Paling Tinggi, Diikuti Prabowo

Puan juga mengatakan, pihaknya mendukung penuh peran aktif TNI yang konsisten mengirimkan pasukan kontingen garuda dalam misi perdamaian PBB sebagai komitmen negara turut serta dalam perdamaian dunia.

"Kemudian, mendukung penguatan kerja sama TNI dan militer berbagai negara, khsususnya dalam meningkatkan kemampuan tempur prajurit, sharing informasi," ujar Puan.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto berkunjung ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (16/10/2020), guna memenuhi undangan mitranya, Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

Dilansir dari siaran pers yang diterima Kompas.com, lawatan resmi ini merupakan bagian dari diplomasi pertahanan yang secara aktif dijalankan oleh Menhan RI dengan mitranya dari berbagai negara, termasuk AS yang merupakan salah satu mitra strategis RI.

Baca juga: Ini Topik yang Dibicarakan Prabowo Saat Bertemu Menhan Turki

Selain berbagi pandangan mengenai keamanan regional, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan, kedua Menhan secara khusus membahas pula mengenai upaya meningkatkan kegiatan kerja sama militer dan keamanan maritim.

Menhan RI juga mengapresiasi dukungan AS dalam upaya memodernisasi alutsista Indonesia.

Kunjungan Menhan Prabowo Subianto tercatat telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, antara lain terkait kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan untuk taruna/kadet TNI di berbagai lembaga pendidikan militer di AS.

Selain itu, kedua Menhan sepakat untuk bekerja sama dalam rangka melakukan repatriasi jenazah tentara AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.