Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Pusat dan Daerah Dorong Iklim Kondusif bagi Wirausahawan Muda

Kompas.com - 20/10/2020, 14:45 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pemerintah pusat dan daerah mendorong iklim usaha kondusif bagi para wirausahawan muda.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat membuka rapat koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga secara daring, Selasa (20/10/2020).

Ma'ruf menuturkan ada sejumlah langkah yang bisa ditempuh untuk mendorong iklim usaha kondusif. 

"Salah satunya adalah kerja sama dengan lembaga riset dan pendidikan tinggi," kata Ma'ruf.

Baca juga: Pemprov DKI Klaim Ciptakan 111.000 Wirausaha, Baru 13.000 yang Punya Izin

Kerja sama itu, kata dia, harus diorientasikan untuk menghasilkan inovasi dan nilai tambah.

"Terutama melalui pengembangan teknologi serta kiat-kiat bisnis yang baru sehingga melahirkan usaha rintisan (start-up) berbasis teknologi yang kompetitif," kata dia.

Terlebih, kata Ma'ruf, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, rasio kewirausahaan ditargetkan mencapai 3,9 persen dan pertumbuhan wirausahawan baru sebesar 4 persen pada 2024.

Hal tersebut dapat dicapai antara lain melalui program penguatan kewirausahaan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan koperasi.

Ia pun berharap kewirausahaan yang dilakukan para pemuda lebih banyak lagi dan mendapat dorongan .

"Saya mengharapkan Kemenpora sebagai leading sector dapat lebih fokus dalam menyusun program kerja yang dimandatkan Perpres Nomor 66 Tahun 2017," ujar dia.

Baca juga: Wapres: Kewirausahaan Perlu Ditumbuhkan sejak Usia Muda

Adapun Perpres Nomor 66 Tahun 2017 adalah tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan dinilai Ma'ruf programnya belum berjalan optimal.

Namun ia berharap dengan koordinasi lintas sektor yang efektif, pembangunan kepemudaan diharapkan tak lagi berjalan parsial dan saling tumpang tindih.

"Tetapi berjalan secara kolaboratif dalam suatu sinergitas yang terencana dengan baik demi terwujudnya pemuda Indonesia sebagai generasi penerus masa depan bangsa yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com