JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pemerintah dalam menangani pandemi virus corona atau Covid-19 dinilai tak cukup hanya dengan menambah fasilitas kesehatan dan kamar untuk isolasi pasien.
Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan, pemerintah harus mampu menekan kasus Covid-19 agar tidak makin bertambah. Sebab jika pemerintah tak menekan kasus Covid-19 dan terus menambah rumah sakit rujukan, tenaga kesehatan akan kewalahan karena jumlahnya terbatas.
"Masalahnya bukan hanya tambah rumah sakit, tambah alat, dan sebagainya. Bukan. Tapi kurangi saja kasusnya. Turunkan kasusnya dengan berbagai cara. Sehingga kerja rumah sakit juga lebih berkualitas," kata Erlina dalam rilis survei Indikator yang digelar secara virtual, Minggu (18/10/2020).
Baca juga: Survei Indikator: 54,3 Persen Masyarakat Nilai Penyebaran Covid-19 Terkendali
Erlina menuturkan, penambahan jumlah rumah sakit rujukan Covid-19 juga membuat pasien non-Covid-19 enggan memeriksakan diri ke rumah sakit tersebut. Para pasien justru khawatir tertular virus corona.
Sedangkan, banyak masyarakat yang enggan ke rumah sakit merupakan orang-orang dengan penyakit penyerta, seperti hipertensi, jantung, dan lain sebagainya.
Akibatnya banyak pasien dengan penyakit penyerta meninggal di rumah karena takut untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Kalau dikatakan oleh Pak Sandi (Sandiaga Uno) hotel bintang 3 penuh, ekonomi kembali menggeliat, tapi tolong Pak Menkominfo, Pak Ketua Kadin, keseimbangan dengan kesehatan itu jangan dilupakan," ujar Erlina.
"Kami merasa sedih sekali kalau ekonominya digenjot, kesehatan just business as usual. Saya bekerja di RS rujukan melihat ketimpangan. Pada saat pasien sangat banyak sekali, itu terjadi ketimpangan antara pelayanan dengan fasilitas dan tenaga medis," tutur dia.
Baca juga: Survei Indikator: Kepuasan Publik pada Jokowi Sedikit Naik pada September 2020
Sebelumnya, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Rita Rogayah mengatakan, hingga 11 Oktober 2020, Indonesia memiliki 903 rumah sakit rujukan Covid-19.
Rita mengatakan, 903 rumah sakit tersebut terdiri dari 132 RS rujukan Covid-19 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan dan 771 RS rujukan Covid-19 berdasarkan SK Gubernur.
"Saat ini kami mempunyai 132 rs rujukan Covid-19 dari SK Menkes dan 771 rs rujukan Covid-19 SK Gubernur, dengan bertambahnya RS rujukan seperti ini, maka kapasitas RS yang mempunyai ruangan isolasi pun meningkat," kata Rita dalam gelar wicara BNPB secara virtual, Senin (12/10/2020).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.