Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dinilai Tengah Hadapi Situasi Krisis Kesehatan

Kompas.com - 16/10/2020, 10:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dua pekan terakhir, sembilan orang dokter dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19 yang telah menjadi melanda Indonesia selama lebih dari tujuh bulan. Tingginya angka kematian dokter ini perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, lantaran dokter menjadi salah satu aspek penting dalam menangani Covid-19.

Wakil Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Ari Kusuma Januarto mengungkapkan, dengan penambahan sembilan orang dokter yang meninggal dunia, saat ini total sudah ada 136 dokter yang wafat akibat Covid-19.

Ia pun menyebut kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, meski sudah berbulan-bulan pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, kasus kematian tenaga medis masih sangat tinggi.

Baca juga: UPDATE: Kasus Aktif Covid-19 dan Angka Kematian Dokter yang Kian Meningkat

"Sudah ratusan tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dalam tugas pelayanan yang terpapar Covid-19. Ini adalah sutuasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini," ucap Ari dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (15/10/2020).

Secara rinci, dokter yang meninggal dunia tersebar di 18 provinsi. Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus dokter meninggal dunia tertinggi (32 orang). Disusul kemudian oleh Sumatera Utara (23 orang), DKI Jakarta (19 dokter), Jawa Barat (12 dokter) dan Jawa Tengah (9 dokter).

Mayoritas dokter yang meninggal dunia adalah dokter umum yaitu sebanyak 71 orang. Disusul kemudian dokter interna (8 orang), dokter bedah (7 orang), dokter kandungan (7 orang), dan pediatri (6 orang).

Baca juga: Studi WHO: Remdesivir Tak Miliki Efek Substansial pada Peluang Hidup Pasien Covid-19

Tertular OTG

Ketua Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menduga, banyaknya kasus dokter meninggal dunia lantaran tertular dari orang tanpa gejala atau OTG Covid-19.

Mereka mendatangi dokter untuk memeriksakan diri dengan keluhan lain, tetapi tidak menyadari bahwa rupanya telah tertular virus corona.

Dugaan itu disampaikan Doni mengingat mayoritas dokter yang meninggal dunia adalah dokter umum.

"Padahal mereka (dokter) tidak langsung berhadapan dengan pasien Covid-19, sehingga dapat kita simpulkan bahwa risiko dokter sangat tinggi. Mereka yang bukan pasien covid ternyata sudah OTG yang justru menulari para dokter," kata Doni usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Menurut Dokter Ini, Butuh 60 sampai 70 Persen Penduduk yang Divaksin untuk Capai Herd Immunity

Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan Tim Mitigasi PB IDI Eka Ginanjar mengingatkan, agar semua pihak mewaspadai potensi tertularnya virus corona dari orang tanpa gejala atau yang hanya menunjukkan gejala ringan.

"Orang yang merasa baik-baik saja padahal sebenarnya membawa virus ini, biasanya belum pernah melakukan testing Covid-19. Kemudian melakukan aktivitas di luar rumah dengan mengabaikan protokol kesehatan, dan lalu menularkannya pada orang lain yang rentan," kata Eka.

Ia pun mengimbau agar semua orang tidak meremehkan penyakit Covid-19. Tak hanya itu, ia juga meminta agar masyarakat menghindari aktivitas di luar rumah kecuali untuk aktivitas yang mendesak.

Bila diperlukan, segera lakukan tes atau pengujian apakah tertular virus corona atau tidak setelah melakukan kegiatan di luar rumah.

Baca juga: Dokter Meninggal Dunia karena Covid-19 Bertambah, IDI Ingatkan Selalu Waspada OTG

Patuhi protokol pencegahan

Eka menambahkan, masyarakat yang terpaksa harus beraktivitas di luar rumah harus selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara ketat.

Menurut dia, penerapan protokol inimerupakan cara yang paling ampuh sebelum vaksin Covid-19 ditemukan.

"Hingga vaksin yang efektif dan aman ditemukan, maka tidak ada pencegahan yang lebih baik daripada protokol kesehatan," ucapnya.

Saat ini, ia mengatakan, banyak masyarakat yang masih setengah hati dalam menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: 136 Dokter Meninggal akibat Corona, IDI: Masih Banyak Orang Abai Protokol Kesehatan

Misalnya, menggunakan masker tetapi memakainya di dagu atau berkumpul tanpa menggunakan masker. Selain itu, kebiasaan mencuci tangan juga mulai kendur serta tidak lagi langsung mengganti pakaian setelah melakukan aktivitas di luar rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com