JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mengkritisi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto soal Indonesia masuk 5 besar negara yang berhasil tangani wabah Covid-19.
Trubus menilai pernyataan Airlangga itu untuk meyakinkan para pelaku usaha bahwa iklim investasi di Indonesia masih dalam kondisi baik.
"Sebenarnya tujuan arah dari Pak Menko saya paham, ini kan untuk meyakinkan para pelaku usaha supaya Indonesia itu dalam posisi masih seksi dalam hal investasi," kata Trubus kepada Kompas.com, Selasa (12/10/2020).
Baca juga: Dinilai Ironi, Pernyataan Airlangga yang Sebut Indonesia Seimbang Tangani Wabah dan Dampak Ekonomi
Kendati demikian, menurut Trubus, pernyataan Airlangga justru kontraproduktif dengan realita yang ada.
Dari segi ekonomi, kontraksi yang dialami Indonesia memang lebih rendah dibanding beberapa negara tetangga. Namun, kondisi ini dia prediksi hanya berlaku sementara atau jangka pendek.
Alih-alih menumbuhkan kepercayaan para pelaku usaha, Trubus menilai pernyataan Airlangga justru memperkeruh suasana. Apalagi di tengah masifnya kritikan terhadap pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja.
"Menurut saya asumsi-asumsi ekonomi dalam konteks ini justru memperburuk suasana, kepercayaan publik, kepercayaan dunia internasional juga kepercayaan investor pelaku usaha juga," ujar dia.
Dari segi kesehatan, lanjut Trubus, Indonesia juga belum berhasil menurunkan angka penularan Covid-19.
Beberapa negara telah sampai pada fase pandemi gelombang kedua. Sementara, Indonesia diprediksi masih jauh dari puncak pandemi gelombang pertama.
Oleh karenanya, ia mempertanyakan keberhasilan Indonesia yang diklaim oleh Airlangga.
"Sekarang kalau dinyatakan kita berhasil berhasil dari mana?" ujarnya.
Baca juga: Airlangga: Indonesia Masuk 5 Besar Negara yang Berhasil Tangani Wabah dan Dampak Ekonomi
Trubus menambahkan, seharusnya dalam situasi pandemi seperti ini segala sesuatu yang disampaikan pemerintah dikaji lebih dahulu.
Ia juga mengingatkan agar para pemangku kepentingan lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataannya ke publik.
"Harusnya melalui kajian dulu, hati-hatilah dalam situasi sekarang ini," kata Trubus.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia tercatat sebagai negara yang mampu menangani pandemi Covid-19 secara berimbang dengan kontraksi ekonomi yang menjadi dampaknya.