Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkominfo: Hoaks di Masa Pandemi Covid-19 Persoalan Serius

Kompas.com - 08/10/2020, 17:28 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komuniksai dan Informatika (Kemenkominfo) Henri Subiakto mengatakan, masih banyaknya hoaks di masa pandemi Covid-19 merupakan persoalan serius.

Henri mengatakan, sebelumnya WHO telah mengatakan bahwa yang dihadapi dunia saat ini tidak hanya pandemi Covid-19 sebagai penyakit tetapi juga informasi seputar pandemi itu sendiri yang membuat berat.

"Ini persoalan serius. Informasi seputar pandemi tapi sudah diselewengkan hoaks tadi. Jumlah dan temanya banyak. Asal-usul Covid-19 bahkan sekarang masih banyak yang tidak percaya," ujar Henri di acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 secara daring, Kamis (8/10/2020).

Baca juga: 6 Bulan Pandemi Covid-19: Hoaks dan Teori Konspirasi yang Memperparah Penanganan...

Henri mengatakan, hoaks mudah dipercaya dan disebarkan orang yang memang memiliki kesejajaran dengan isi hoaks itu sendiri.

Apalagi, kata dia, pemikiran manusia sangat berwarna tergantung sejarah kehidupannya masing-masing.

Tak heran jika warna-warna tersebut ada yang menghasilkan pemikiran tidak percaya dengan apapun yang formal. Seperti keberadaan Covid-19 hingga kepada para tenaga medisnya.

"Terus dapat hoaks yang isinya menganggap dokter-dokter cari uang dengan cara meng-covid-kan pasien, dia percaya (hoaks) karena di mindset-nya sudah tak percaya dengan hal-hal (formal) itu," kata dia.

Baca juga: Saat Rumah Sakit Dituding Meng-covid-kan Pasien...

Oleh karena itu, kata dia, hoaks pun lebih sering mudah menempel kepada orang-orang yang memiliki kesamaan dengan isi hoaks itu sendiri.

Henri pun berharap agar masyarakat mempercayai sumber-sumber informasi yang berasal dari orang-orang yang memiliki kompetensi dan bisa dikonfirmasi.

Termasuk, tidak mengandalkan media sosial dalam menerima informasi-informasi tersebut.

Sebab. menurut dia, media sosial tidak memiliki kontrol dalam menginformasikan berita dibandingkan media konvensional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com