Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua MPR: Jangan Ragukan Kesetiaan Warga Sumbar terhadap Pancasila

Kompas.com - 06/10/2020, 17:58 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat RI Hidayat Nur Wahid menyayangkan adanya pihak-pihak yang menyangsikan kesetiaan warga Minang, Sumatera Barat, terhadap Pancasila dan NKRI.

Dia menegaskan, kenyataannya banyak tokoh asal Minang yang terlibat aktif dalam upaya-upaya kemerdekaan.

"Misalnya saja, Moh Hatta, Moh Yamin dan KH Agus Salim. Ketiganya merupakan orang-orang asal Sumatera Barat yang terlibat aktif melahirkan dasar dan ideologi Pancasila," kata Hidayat dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Menyoal Injil Bahasa Minang, PGI: Agar Umat Bisa Membaca Alkitab dalam Bahasa Daerah

Pernyataan itu disampaikan Hidayat secara daring saat menjadi narasumber pada acara Sosialisasi Empat Pilar, kerja sama MPR RI dengan Yayasan Mutiara Quran Minangkabau (MQM).

Acara tersebut berlangsung di Aula Hotel Pagaruyung Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Senin (5/10/2020) dan turut dihadiri anggota MPR Fraksi PKS Sidi Hermanto Tanjung.

Menurut Hidayat, pihak-pihak yang meragukan kecintaan warga Minang terhadap Pancasila sebagai orang yang kurang membaca sejarah.

Karena itu, agar tidak menimbulkan keresahan baru, Wakil Ketua MPR mengajak mereka untuk mempelajari peran dan kiprah orang Minang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Moh Yamin dan KH Agus Salim merupakan anggota Kelompok Sembilan yang diketuai Bung Karno dan menghasilkan Pancasila 22 Juni. Pancasila 22 Juni adalah hasil kompromi antara kelompok agamis dan nasionalis dalam menentukan dasar dan ideologi negara,” kata Hidayat Nur Wahid.

Sementara itu, Moh Hatta merupakan tokoh yang menerima keberatan masyarakat Indonesia Timur terkait bunyi sila pertama Pancasila 22 Juni atau yang biasa disebut Piagam Jakarta.

Bahkan, kata dia, Moh Hatta juga yang mengajak diskusi tokoh-tokoh Islam untuk membahas keberatan masyarakat Indonesia Timur.

Baca juga: Maruf Amin Dapat Dukungan dari Warga Minang di Rumah Makan Padang

 

Dari hasil diskusi itu, lahirlah Pancasila 18 Agustus yang dipakai hingga saat ini.

Selain itu, kata Hidayat, ada tokoh Minang yang berjasa mengembalikan NKRI seperti yang dicita-citakan Proklamasi 17 Agustus 1945. Dia adalah M Natsir, Ketua Fraksi Partai Masyumi DPR RIS.

Berkat Mosi Integral M Natsir yang disampaikan dihadapan sidang paripurna DPR RIS pada 3 April 1950, NKRI disepakati untuk kembali digunakan, menggantikan Republik Indonesia Serikat.

Adapun menjelang Pilkada serentak 9 Desember 2020, Hidayat mengingatkan, Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 bukan untuk menyengsarakan rakyatnya.

Karena itu, Hidayat mengajak bangsa Indonesia untuk tidak menjual murah kedaulatan yang dimiliki.

"Jangan sampai hak suara milik masyarakat di tukar dengan sembako atau iming-iming uang lainnya. Pilihlah pemimpin terbaik, diantara calon-calon yang ada. Jangan menggadaikan kedaulatan kita kepada pemimpin yang tidak amanah, karena potensi kerugiannya sangat besar. Jadi jangan memubazirkan hak pilih yang dimiliki. Dan, jangan pula menimbulkan klaster Covid-19 di lingkungan kita,” kata Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com