Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data IDI hingga 3 Oktober: 130 Dokter dan 92 Perawat Meninggal akibat Covid-19

Kompas.com - 04/10/2020, 09:50 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah.

Berdasarkan data Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bersama Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), hingga Sabtu (3/10/2020) terdapat 130 dokter, 9 dokter gigi dan 92 perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19.

"Kehilangan para tenaga kesehatan merupakan kerugian besar bagi sebuah bangsa terutama dalam mempertahankan dan pengembangan aspek kesehatan," kata Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI Ari Kusuma melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (4/10/2020).

Baca juga: 7 Bulan Pandemi, IDI Umumkan 130 Dokter Meninggal Dunia akibat Covid-19

Dari 130 dokter yang wafat, 67 merupakan dokter umum dengan 4 di antaranya guru besar. Kemudian, 61 merupakan dokter spesialis dengan 4 di antaranya guru besar dan 2 orang residen.

Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI wilayah (provinsi) dan 61 IDI cabang (kota/kabupaten).

Padahal, menurut Ari, jumlah tenaga kesehatan terutama dokter di Indonesia sebelum pandemi Covid-19 sudah merupakan salah satu yang terendah di Asia dan dunia.

Dengan estimasi, satu dokter melayani 3.000 masyarakat.

"Dengan banyaknya korban dari pihak tenaga kesehatan saat ini, maka ke depannya layanan kesehatan pada pasien baik Covid maupun non-Covid akan terganggu karena kurangnya tenaga medis," ujarnya.

Baca juga: Kemenkes Bentuk Tim Audit Gugurnya Dokter akibat Covid-19, IDI Harap Jadi Solusi

Ari mengatakan, pesatnya angka kematian ini membuktikan bahwa masyarakat tidak hanya abai terhadap pelaksanaan protokol kesehatan, tapi juga tak peduli pada keselamatan tenaga kesehatan.

Ia berharap masyarakat tidak menganggap remeh pandemi Covid-19 ini.

"Semakin masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, maka Indonesia akan sulit melewati masa pandemi ini dan bukan hanya kerugian secara ekonomi namun juga korban jiwa baik tenaga kesehatan, keluarga, maupun diri sendiri," kata Ari.

Sementara, Ketua Tim Protokol dari Tim Mitigasi IDI Eka Ginanjar mengingatkan, untuk memutus rantai penularan Covid-19, diperlukan disiplin penerapan 3M.

Baca juga: Data IDI hingga 26 September 2020: 123 Dokter Meninggal Dunia karena Covid-19

Pertama, masker, pemakaiannya harus dilakukan secara baik dan benar karena bisa menjadi jalur masuk dan keluar virus corona yang menular melalui droplet atau aerosol pada kondisi ruangan dengan sirkulasi yang tidak baik.

Kedua, menjaga jarak lebih dari 1 meter. Masyarakat diminta menghindari kerumunan dan beraktivitas bersama dalam waktu lama dengan sirkulasi udara tertutup, termasuk makan bersama.

Terakhir, mencuci tangan selalu dengan air mengalir dan sabun selama 40 sampai 60 detik. Atau, jika tidak ada, dapat diganti dengan penggunaan hand sanitizer berbasis alkohol.

"Pelaksanaan 3M ini harus dilaksanakan secara masif oleh semua orang  tanpa kecuali," kata Eka.

"Disiplinkan diri Anda untuk menggunakan masker dan melaksanakan 3M dalam kehidupan sehari-hari seraya mengingatkan keluarga, teman, ataupun rekan kerja dan orang terdekat lainnya untuk menerapkan hal yang sama," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com