Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Minta Para Diplomat Borong Batik, Nilainya Tembus Rp 1,6 Miliar

Kompas.com - 02/10/2020, 23:21 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa industri batik di Indonesia ikut terdampak pandemi Covid-19.

Dalam kondisi seperti ini, ia pun berharap semua pihak bisa ikut andil untuk membantu industri batik Indonesia.

"Permintaan batik menyusut secara signifikan, banyak perajin berhenti berproduksi dan banyak workshop yang terpaksa ditutup," kata Menlu Retno Marsudi dalam acara Pembentangan Perdana Mahakarya Kain Batik Garuda Nusantara, Jumat (2/10/2020).

"Menghadapi situasi ini, saya berharap kita semua dapat mengambil peran masing-masing untuk membantu industri batik nasional," lanjut dia.

Baca juga: Ini Cara Kemenlu Memperkenalkan Batik ke Dunia

Kementerian Luar Negeri juga sudah melakukan upaya untuk membantu industri batik Indonesia.

Salah satunya dengan meminta seluruh perwakilan Indonesia di luar negeri dapat membeli batik hasil UMKM sebagai promosi perwakilan.

"Sejauh ini telah berhasil diperoleh komitmen pembelian batik senilai lebih dari Rp 1,6 miliar," ungkap Menlu Retno Marsudi.

Upaya semacam ini tidak hanya diterapkan pada industri batik saja, tetapi juga kain nusantara lainnya.

"Saya yakin dengan kerja sama serta kolaborasi yang kuat kita semua dapat saling bahu membahu memulihkan kembali industri batik dan ekonomi saudara-saudara kita para perajin batik," ucap Menlu Retno Marsudi.

Diketahui, industri batik sedang mengalami krisis di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi lebih dari setengah tahun.

Beberapa perajin dan pengusaha batik mengeluhkan omzet penjualan yang terus mengalami penurunan.

Baca juga: Hari Batik Nasional, Menlu: Pengakuan UNESCO Diapresiasi, tapi...

Hal ini juga dialami oleh Ekawatiningsih, pemilik rumah batik Lumintu yang terletak di kawasan Lasem, Batang, Jawa Tengah.

Menurut Eka, penjualan sudah mulai menurun sejak bulan Maret yang lalu karena tidak ada lagi pengunjung atau wisatawan yang datang.

"Kalau di Lasem itu kan sama teman-teman yang dari Yayasan Kesengsem Lasem sebagai guide-nya. Nah, itu mulai 23 Maret kemarin sudah tidak terima tamu sama sekali,” ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Meski begitu, Eka tidak dapat menjelaskan berapa banyak penurunan omzetnya. Sebab, memang wisatawan pun biasanya cuma datang di akhir pekan saja, jarang sekali ada yang berkunjung di hari-hari biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com