Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kerahkan Penyuluh KB Sosialisasikan Protokol Kesehatan, Berikut Strategi Perubahan Perilaku BKKBN

Kompas.com - 02/10/2020, 15:35 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Deputi Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dwi Listya Maharani mengatakan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sudah baik namun belum maksimal.

Untuk itu, pihaknya turut mendukung Satuan Tugas (Satgas) Penangan Covid-19 dalam menyosialisasikan pelaksanaan protokol kesehatan, terutama dalam bidang perubahan perilaku.

Dalam hal ini, BKKBN akan mengerahkan penyuluh keluarga berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), baik pegawai negeri sipil (PNS maupun non-PNS.

Dwi memaparkan, pihaknya telah menyusun strategi sosialisasi perubahan perilaku yang disasarkan kepada individu, keluarga, dan komunitas.

Baca juga: Galakkan Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Gandeng BKKBN sebagai Garda Terdepan

Tugas utama PKB dan PLKB nanti adalah membantu menyosialisasikan penerapan memakai masker, menjaga jarak/menghindari kerumunan, dan mencuci tangan plus menjaga iman dan imun (3M Plus).

“Caranya, misalnya dalam bentuk nasihat, dorongan, insentif, dan manakala diperlukan mungkin ada hukuman. Meski kami yakin, pendekatan PLKB dan PKB sangat menghindari melakukan hukuman,” ujarnya.

Dia mengatakan itu dalam acara “Kick Off Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19” yang disiarkan langsung lewat akun Youtube resmi BKKBN, Jumat (2/9/2020).

Dwi mencontohkan, sosialisasi yang dilakukan terhadap individu dapat dilakukan dengan cara mengingatkan langsung, membagikan brosur, hingga membagikan berita di grup media sosial.

Baca juga: Penjelasan BKKBN soal Kehamilan Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

Bagi individu yang taat menerapkan protokol kesehatan, pihaknya juga memberikan apresiasi berupa pujian dan lainnya.

“Justru mereka yang menjadi contoh ini kami jadikan agen perubahan di lokasi setempat,” ungkapnya.

Dwi menambahkan, dalam lingkup keluarga, pihaknya akan melakukan kunjungan rumah dan terutama menggerakkan ibu-ibu sebagai role model penerapan protokol kesehatan lewat jargon “Ingat Pesan Ibu”.

“Terus terang, program perubahan perilaku ini menjadikan ibu sebagai tokoh utama. Pesannya adalah ingat pesan ibu untuk menerapkan 3 M,” jelasnya.

Kemudian, untuk komunitas, pihaknya akan mengajak pimpinan formal dan informal untuk menjadi agen perubahan tersebut.

Baca juga: Kehamilan Tak Direncanakan Naik di Tengah Pandemi, Ini 6 Imbauan BKKBN

Langkah operasional PKB dan PLKB

Lebih lanjut, Ketua Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku ini menerangkan, langkah operasional sosialisasi penerapan 3M tidak jauh beda dengan Konsep 10 Langkah PLKB yang sudah biasa dijalankan.

Dia mencontohkan, langkah 1 dan 3 sejalan dengan langkah mendekati tokoh formal dan informal yang kali ini dikhususkan untuk pencegahan Covid-19.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com