Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena "Kakek Sugiono" di Pusaran Hoaks Politik Tanah Air

Kompas.com - 02/10/2020, 05:57 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebebasan berekspresi masyarakat yang dijamin haknya di dalam undang-undang, harus digunakan secara bertanggung jawab.

Publik harus tahu bahwa ada etika yang harus dipatuhi di dalam menyampaikan sebuah pendapat.

Baru-baru ini, beredar sebuah kolase foto yang menyandingkan foto Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan gambar pria yang diketahui sebagai "Kakek Sugiono".

Kolase tersebut diunggah oleh akun Facebook Oliver Leman S, milik Sulaiman Marpaung.

Di dalam unggahan tersebut, Sulaiman menuliskan keterangan "Jangan kau jadikan dirimu seperti Ulama tetapi kenyataannya kau penjahat agama. Di usia Senja Banyaklah Berbenah untuk ketenangan di Alam Barzah. Selamat melaksanakan Ibadah Shalat Jumat."

Baca juga: Sebarkan Kolase Foto Wapres dan Kakek Sugiono, Pria Ini Dilaporkan ke Polisi

Unggahan itu keburu viral dan tersebar melalui layanan pesan singkat WhatsApp. Meski demikian, Sulaiman telah menghapus unggahan tersebut dan meminta maaf atas unggahan bernada penghinaan itu.

"Assalamu'alaikum Wr. Wb. Saya atas nama Sulaiman Marpaung memohon maaf yang sebesar besarnya kepada keluarga besar Wakil Presiden RI KH. Makruf Amin sekaligus ketua MUI Pusat dan Seluruh keluarga besar Ansor terkhusus Kota Tanjungbalai atas kesalahan dan kekhilafan saya tentang adanya indikasi penghinaan terhadap KH Makruf Ami atas postingan saya yang saya buat. Dari hati yang paling dalam dan menghaturkan sepuluh jari sekali lagi saya mohon maaf. Salam permohonan maaf dari saya Sulaiman Marpaung."

Kakek Sugiono

Di Indonesia, sosok "Kakek Sugiono" cukup terkenal sebagai aktor film dewasa asal Jepang. Nama aslinya adalah Shigeo Tokuda.

Dijuluki dengan sebutan "kakek" karena usia Tokuda yang memang sudah cukup tua, yaitu 84 tahun.

Bukan kali ini saja wajah Tokuda digunakan dan dikaitkan dengan tokoh politik tertentu di Tanah Air. Saat Pilpres 2019 lalu, fotonya pun ramai diperbincangkan setelah beredar luas di Facebook.

Di dalam unggahan itu, disebutkan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melakukan kecurangan saat rekapitulasi suara Pilpres 2019.

Unggahan itu menyertakan foto seorang laki-laki tua yang disebut sebagai 'Prof Tokuda', tengah tersenyum sembari memegang sebuah kertas berisi angka-angka perolehan suara.

Perolehan suara yang tertulis di kertas itu menunjukkan keunggulan untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di angka 61 persen. Sementara, pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin tertinggal di angka 39 persen.

Prof Tokuda dinarasikan sebagai seorang ahli demokrasi dari Jepang yang merasa bersalah karena pendahulunya telah menjajah Indonesia.

Untuk itu, ia berdedikasi untuk membantu Indonesia yang saat ini dianggap tengah berada di bawah jajahan China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com