Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Minggu Ditangani Luhut, Bagaimana Kondisi Covid-19 di 9 Provinsi?

Kompas.com - 29/09/2020, 07:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk menekan pertumbuhan kasus baru Covid-19 di sembilan provinsi yang memiliki tingkat penularan tertinggi.

Namun, Luhut tak bekerja sendiri. Dalam instruksinya, Presiden juga turut memerintahkan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo untuk menangani persoalan itu.

"Presiden RI Bapak Joko Widodo telah menugaskan kepada Menko Marves Bapak Luhut Pandjaitan dan Kepala BNPB Bapak Doni Monardo untuk dapat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk dapat menangani kasus Covid-19 di provinsi-provinsi ini," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers pada 15 September lalu.

Kesembilan provinsi itu yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.

Presiden pun hanya memberikan tenggat waktu dua minggu bagi Luhut untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Baca juga: Doni Monardo Minta Masyarakat Jangan Anggap Enteng Covid-19

Itu berarti, batas waktu yang dimiliki Luhut untuk menurunkan laju pertumbuhan kasus Covid-19 di kesembilan provinsi itu telah selesai pada Senin (28/9/2020) kemarin. 

Dalam sebuah wawancara pada acara Mata Najwa, Luhut membeberkan alasan Presiden menunjuknya untuk menyelesaikan persoalan Covid-19 di kesembilan provinsi itu. 

Menurut dia, pemberian tugas kepada dirinya oleh Presiden adalah sebuah hal yang biasa dan wajar. Terlebih lagi, ia mengeklaim bahwa berbagai tugas yang diberikan oleh Presiden Jokowi bisa ia kerjakan dengan baik.

"Saya pikir selama ini apa yang diperintahkan Presiden tak ada yang tak bisa saya selesaikan," ujar Luhut pada 23 September lalu.

Baca juga: Luhut: Tak Ada Perintah Presiden yang Tak Bisa Saya Selesaikan

Namun, seperti diketahui, pertumbuhan kasus baru Covid-19 secara nasional kerap melebihi angka 4.000 kasus per hari. 

Hingga 28 September, total kasus positif tercatat 278.722 kasus sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret lalu. Dari jumlah tersebut, 206.870 kasus telah dinyatakan sembuh dan 10.473 pasien meninggal dunia.

Dengan demikian, terdapat 61.379 kasus Covid-19 yang statusnya masih aktif hingga saat ini.

9 provinsi

Lantas, bagaimana dengan kondisi pertumbuhan kasus positif di kesembilan provinsi itu?

Berdasarkan data yang dipublikasikan Satgas Penanganan Covid-19, secara umum masih terjadi pertumbuhan kasus positif di sembilan provinsi tersebut.

Dalam dua pekan terakhir, DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi sebanyak 16.262 orang. Meski demikian, pasien sembuh di provinsi ini juga tercatat yang tertinggi dibandingkan delapan provinsi lainnya, yaitu 15.409 orang.

Baca juga: Banten Dipastikan Punya Pemakaman Khusus Covid-19 di Kota Serang

Sementara itu, 338 kasus kematian akibat Covid-19 tercatatkan di Jawa Timur. Ini merupakan kasus kematian tertinggi dalam dua pekan terakhir bila dibandingkan dengan delapan provinsi lain. 

Masih berdasarkan data yang sama, diketahui ada empat provinsi yang memiliki kasus kesembuhan pasien Covid-19 yang lebih tinggi dibandingkan dengan bertambahnya kasus baru. Empat provinsi itu yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Bali.

Adapun provinsi dengan kasus aktif tertinggi berada di DKI Jakarta. 

Berikut paparan selengkapnya:

1. DKI Jakarta

Provinsi sekaligus ibu kota negara ini mencatat penambahan kasus baru sebanyak 16.262 orang, sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 15.409 orang. 

Bila dilihat dari grafis yang disampaikan, terjadi fluktuasi pertumbuhan, baik untuk kasus baru maupun pasien sembuh. Meskipun demikian, grafis yang ditampilkan relatif landai.

Adapun jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia tercatat sebanyak 277 orang. 

Baca juga: UPDATE: Sebaran 3.509 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di DKI Jakarta

Hingga kemarin, tercatat akumulasi kasus positif Covid-19 di provinsi yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan ini sebanyak 71.339 orang. Dari jumlah tersebut, 57.657 pasien telah dinyatakan sembuh dan 1.695 orang meninggal dunia.

Dengan demikian, saat ini tercatat masih ada 11.987 kasus aktif Covid-19.

Statistik perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta. Data grafik yang diinput oleh Satgas Penanganan Covid-19 baru mencapai tanggal 27 September 2020. Satgas Penanganan Covid-19 Statistik perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta. Data grafik yang diinput oleh Satgas Penanganan Covid-19 baru mencapai tanggal 27 September 2020.

2. Jawa Barat

Berdasarkan grafik yang ditampilkan, terjadi tren pertumbuhan kasus positif. Sekalipun sempat terjadi penurunan kasus pada empat hari yang lalu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com